Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan dikabarkan akan meluncurkan roket yang mereka kembangkan di dalam negeri untuk pertama kalinya pada akhir tahun ini.
Melansir The Korea Times pada Kamis (25/3/2021) roket tersebut akan diluncurkan setelah proses perakitan sudah diselesaikan. Adapun, untuk proses uji coba atau pemeriksaan akhir komponen penting dari roket tersebut menurut Kementerian Teknologi dan Informasi Korea Selatan sudah dilalui dan tidak menemui kendala.
Kementerian Teknologi dan Informasi Korea Selatan menyatakan bahwa Korea Aerospace Research Institute (KARI) sejauh ini telah berhasil menjalankan tes ketiga dan terakhir untuk empat mesin cair 75 ton dari roket 200 ton, bernama Nuri, di Naro Space Center di Goheung, 473 kilometer selatan Seoul.
Peneliti lokal sekarang akan menguji landasan peluncuran roket tiga tahap yang dikembangkan secara lokal hingga Juli dan menyelesaikan perakitan model penerbangan roket sebelum peluncuran yang direncanakan dengan muatan tiruan pada Oktober.
Peluncuran kedua Nuri, yang bertujuan untuk membawa satelit 1,5 ton, dijadwalkan pada Mei tahun depan.
Korea Selatan telah berusaha untuk mengembangkan kendaraan peluncur luar angkasa lokal sejak 2010, mengalokasikan hampir 2 triliun won (US$1,8 miliar). Sementara negara itu meluncurkan roket Naro dua tahap pada 2013, tahap pertama dibangun di Rusia.
Nuri mengalami kemunduran dalam pengembangan, seperti perubahan dalam proses perakitan tahap pertama dan penundaan dalam memperoleh suku cadang, mendorong Korea Selatan tahun lalu untuk menunda peluncurannya yang semula ditetapkan pada Februari.
"Saya sangat bangga. Selamat!" Presiden Moon Jae-in berkata setelah melakukan inspeksi pengujian di tempat.
Berdasarkan pencapaian tersebut, lanjutnya, pemerintah akan mendorong secara agresif pengembangan pengorbit bulan pertama Korea Selatan.
Setelah meluncurkannya tahun depan, Korea Selatan bertujuan untuk mewujudkan impiannya untuk mendarat di bulan dengan proyektilnya sendiri menjadi kenyataan pada 2030, katanya.
“Teknologi, pengalaman, dan keyakinan yang akan kita peroleh dari penjelajahan bulan, yang merupakan langkah awal penjelajahan luar angkasa, akan menjadi fondasi yang kokoh bagi pengembangan ruang angkasa,” tegasnya.
Moon menegaskan kembali rencana untuk mempercepat pengembangan dan penggunaan berbagai satelit dengan mendukung proyek luar angkasa yang dipimpin oleh sipil.
Dia menunjukkan bahwa Korea Selatan telah mampu mengembangkan roket luar angkasa berbahan bakar padat di bawah pedoman rudal dengan revisi Amerika Serikat pada 2020.
Cheong Wa Dae, sementara itu, menyatakan bahwa uji pembakaran yang berhasil pada hari itu mewakili "penyelesaian de facto" dari pengembangan roket Nuri tiga tahap.
"Itu melalui prosedur yang sama seperti ketika proyektil benar-benar akan ditembakkan," kata wakil juru bicara Cheong Wa Dae Lim Se-eun pada jumpa pers.