Bisnis.com, JAKARTA – Induk aplikasi TikTok, ByteDance Inc. mengumumkan telah mengakuisisi Moonton Technology, perusahaan pengembang video game Mobile Legends: Bang Bang pada Senin (23/3/2021).
Akuisisi ini dilakukan oleh unit bisnis game Bytedance, studio Nuverse, dengan nilai kesepakatan mencapai US$4 miliar atau sekitar Rp57,4 triliun.
Moonton merupakan salah satu pengembang video game terbesar di Asia Tenggara. Game Mobile Legends sendiri telah melampaui 1 miliar unduhan pada November. Akuisisi ini akan membuat ByteDance memiliki daya saing dengan tencent Holdings dalam divisi video game.
Analis game Analysys Liao Xuhua mengatakan akuisisi Moonton jelas merupakan langkah terbaik terbaik ByteDance saat ini, baik dalam hal skala atau reputasi di industri.
"Dalam jangka pendek, Moonton dapat memperkuat bisnis game ByteDance dengan sangat efektif," ungkap Liao dikutip dari South China Morning Post.
Akuisisi studio yang berbasis di Shanghai ini menjadi amunisi tambahan dalam pertarungan ByteDance melawan Tencent. Moonton diciptakan oleh mantan karyawan Tencent Xu Zhenhua, yang dipaksa membayar 19,4 juta yuan (US$3 juta) pada tahun 2018 kepada Tencent sebagai kompensasi karena melanggar klausul anti persaingan dalam kontraknya.
Pertarungan Tencent dengan Moonton berlanjut dalam gugatan terpisah di Shenzhen, yang menuduh Mobile Legends melanggar hak kekayaan intelektual game Tencent, Honor of Kings dan League of Legends.
Kasus ini dibuka pada September 2018. Moonton kemudian menyerang hakim dalam surat terbuka, menuduhnya dipengaruhi oleh Tencent. Belum ada keputusan yang dibuat atas gugatan ini.
Perselisihan antara Moonton dan Tencent tetap menjadi salah satu tuntutan hukum yang paling mencolok di industri game China. Akuisisi ByteDance ini dapat memperbesar modal Moonton.
Pendiri konsultan game Eastlab Consulting Owen Soh menyebut kesepakatan itu sebagai langkah besar ByteDance untuk memasuki dunia esports.
Diluncurkan pada tahun 2016, Mobile Legends merupakan multiplayer online battle arena (MOBA) yang populer di sejumlah negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Myanmar.
Berdasarkan data konsultan game NewZoo, 44 persen gamer di Asia Tenggara tercatat memainkan Mobile Legends pada paruh pertama tahun 2020.
Game Mobile Legends telah beberapa kali menggelar kompetisi esport bertaraf dunia, termasuk dua kali penyelenggaraan Mobile Legends World Championship.