Siklus, Tawarkan Teknologi Isi Ulang Produk Rumah Tangga Murah

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 18 Maret 2021 | 16:55 WIB
Aplikasi Siklus
Aplikasi Siklus
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Siklus Refill (www.siklusrefill.com), startup berbasis di Indonesia memperkenalkan solusi teknologi isi ulang produk kebutuhan rumah tangga dengan harga lebih murah dan tanpa kemasan guna mengurangi sampah plastik di Indonesia.

Dengan aplikasi seluler Siklus (Siklus Mobile App), konsumen di Jabodetabek, dan seluruh Indonesia dalam waktu dekat, sekarang dapat dengan mudah memesan dan membeli produk kebutuhan rumah tangga (FMCG) dari perangkat seluler mereka dan mengirimkannya dengan nyaman ke rumah mereka.

Setelah dipesan, kendaraan roda dua yang dilengkapi dengan sistem isi ulang seluler tiba dan pelanggan dapat mengisi ulang wadah yang ada, atau membeli wadah yang dapat digunakan kembali - tanpa plastik sekali pakai. Produknya antara lain deterjen, cairan pencuci piring, minyak goreng, dan masih banyak lagi kebutuhan sehari-hari. Pelanggan dapat memesan melalui Aplikasi Seluler baru, serta melalui WhatsApp dan Instagram DM.

“Peluncuran Siklus Mobile App membantu mengoptimalkan rantai pasokan kami dan meningkatkan solusi isi ulang Siklus secara keseluruhan, memungkinkan kami untuk menjual produk konsumen sehari-hari tanpa kemasan plastik dan dengan biaya lebih rendah. Bahkan produk kebutuhan rumah tangga yang dipesan melalui aplikas Siklus Refill, akan dikirim langsung ke rumah pelanggan,” jelas Jane von Rabenau, CEO & Pendiri Siklus.

“Melalui aplikasi baru kami, Mobile Warungs, dan teknologi isi ulang langsung, Siklus Refill tidak hanya menawarkan solusi penghematan biaya bagi masyarakat Indonesia, menyediakan data berharga bagi produsen kebutuan rumah tangga(FMCG) untuk melayani pelanggan dengan lebih baik, sekaligus mengajak masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik kemasan sekali pakai, imbuh Jane.

Aplikasi Seluler Siklus, yang saat ini tersedia untuk diunduh di Google Play store, akan memiliki lebih banyak fitur yang ditambahkan selama tahun ini. Bagi konsumen, fitur tersebut mencakup pembayaran digital dan gamifikasi, yang memungkinkan konsumen untuk melacak pengeluaran dan penghematan, dan mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan.

Plastik merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar dunia di era modern ini. Sejumlah negara maju sudah menerapkan gaya hidup bebas plastic atau cara untuk mendaur ulang plastik dan sampah lainnya dalam system lingkungan mereka.

Menurut data yang dihimpun oleh Global Plastic Action Partnership berkolaborasi dengan Indonesia National Plastic Action Partnership, Dari seluruh sampah yang dihasilkan oleh Indonesia, 70 persen diantaranya (sekitar 4,8 juta ton) merupakan sampah plastik. Riset yang dipublikasikan oleh World Economic Forum pada April 2020 tersebut juga menyebutkan, diperkirakan pada tahun 2025,sampah plastik yang bocor ke lautan kita bisa meningkat dari 620 ribu ton menjadi 780 ribu ton per tahun - jika tidak ada tindakan yang diambil.

Sementara industri besar dan pemerintah berjibaku dengan solusi penyelesaian yang lebih besar, masyarakat dapat berperan serta mengurangi sampah plastik dengan memulainya dari rumah masing-masing.




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper