Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) memperkuat kemandirian teknologi dalam mengimplementasikan berbagai program prioritas nasional, seperti food estate.
Menurut Luhut, inovasi ini bisa dilakukan dengan kerja sama berbagai pihak. Dia yakin Indonesia memiliki kapasitas untuk mengembangkan kemandirian teknologi dengan sumber daya manusia yang ada.
“Banyak orang pintar di negeri ini sehingga kita harus bekerja sama dan bekerja dengan hati untuk negeri tercinta,” ujar Luhut dalam keterangannya, Selasa, 9 Maret 2021.
Luhut mengatakan BPPT harus melakukan reverse engineering atau rekayasa balik pada teknologi kemaritiman dan transformasi digital untuk mendorong munculnya pelbagai inovasi. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, kata Luhut, BPPT bisa menjadi otak pemulihan ekonomi dengan berbagai pengembangan di bidang teknologi.
Luhut mencontohkan saat ini telah dikembangkan berbagai produk teknologi dalam negeri seperti alat mesin pertanian (alsintan), refused-derived fuel (RDF) untuk mengolah sampah, dan teknologi implementasi aspal plastik. Berbagai teknologi ini akan terus dikembangkan.
Dia memastikan Kementerian akan mendukung pengembangan teknologi dari sisi hukum dan pendanaan yang dibutuhkan. “Sehingga dapat menciptakan ekosistem pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi maju,” tutur Luhut.
Menurut Luhut, kemandirian teknologi telah terwujud untuk penanganan pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama setahun. Ia meyakini penanganan Covid-19 ini bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi ke arah positif di kisaran 4-5 persen tahun ini.
Namun pemulihan ekonomi ini, kata Luhut, harus didukung dengan pemanfaatan produk lokal. Luhut meyakini, bila dikembangkan, produk dalam negeri akan memiliki daya saing lebih dibandingkan produk impor.