Bisnis.com, JAKARTA – Keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 menjadi kunci pemulihan bagi industri perjalanan, khususnya startup Online Travel Agency (OTA).
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengatakan banyak sekali faktor yang mempengaruhi pemulihan industri ini. Tetapi, keberhasilan penanganan pandemi menjadi faktor utama yang akan memicu pemulihan industri ini.
Selain keberhasilan penanganan pandemi, dia menyebutkan pemangkasan cuti bersama oleh pemerintah akan berpengaruh negatif terhadap industri ini, meski tak banyak. Menurutnya, semakin sedikit hari libur akan selaras dengan jumlah masyarakat yang bepergian.
“Tentu berefek negatif terhadap OTA. Bagaimanapun inti bisnis mereka adalah agen perjalanan dan akomodasi perhotelan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (7/3/2021).
Huda pun mengamini tren liburan dekat rumah (staycation) masih menjadi andalan beberapa pemain. Tetapi tren tersebut lebih untuk menjaga minat berwisata masyarakat sehingga tidak menjadi katup penyelamat bagi pemasukan startup OTA.
“Memang tren staycation saat ini mampu menjadi penyelamat bisnis OTA, tetapi tidak akan bisa menopang keseluruhan bisnis. Meskipun saya rasa tren staycation ini akan berlanjut pada tahun ini, tetapi pertumbuhannya akan sedikit melambat,” kata Huda.
Sementara itu, Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan OTA akan menjadi lebih siap mematangkan strategi pada tahun ini.
“Melihat linimasa pemerintah atas target lanjut usia dan beberapa sektor pekerja hingga pertengahan tahun tentu membuat startup OTA bisa mengalami rebound pemulihan,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (7/3/2021).
Edward pun meyakini tren staycation dan program vaksinasi membawa startup OTA mendekati momentum pemulihan yang diprediksi terjadi pada pertengahan 2021.