Bisnis Komputasi Awan Diproyeksi Mampu Sumbang 60.000 Pekerjaan di Indonesia

Puput Ady Sukarno
Rabu, 3 Maret 2021 | 20:14 WIB
Layar menampilkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan pemaparan dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 di Jakarta, Selasa (26/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Layar menampilkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan pemaparan dalam acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2021 di Jakarta, Selasa (26/1/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memproyeksikan kehadiran bisnis yang menggunakan komputasi awan (cloud) diprediksi dapat menyumbangkan 60.000 pekerjaan bagi ekonomi lokal selama 4 tahun ke depan.

Salah satu entitas bisnis yang dinilai bakal menyumbangkan lahan pekerjaan itu adalah perusahaan asal Amerika Serikat (AS), Microsoft. Raksasa teknologi komputer itupun secara resmi menyatakan komitmennya untuk membangun pusat data  regional di Indonesia.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan investasi tersebut dinilai dapat menghasilkan pendapatan baru US$6,3 miliar atau sekitar Rp88,77 triliun dan akan berdampak pada banyaknya pembukaan lapangan kerja.

"Bisnis yang mengonsumsi komputasi awan  diprediksi dapat menyumbangkan 60.000 pekerjaan bagi ekonomi lokal selama 4 tahun ke depan," ujarnya, Rabu (3/3/2021).

Menurutnya, kehadiran pusat data lokal dinilai akan membuat pebisnis di Indonesia memiliki akses yang lebih cepat terhadap layanan cloud yang datanya disimpan di Tanah Air.

Nantinya, jelas dia, pusat data akan dibangun di beberapa wilayah. Setiap zona akan memiliki satu atau lebih data center.

"Pengumuman investasi di Indonesia memberi tambahan kepercayaan di dalam kita menghadapi pelemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Ini membuktikan bahwa Indonesia adalah negara dengan tujuan investasi yang menarik," tegasnya.

Sebelumnya, pada Februari lalu, CEO Microsoft Satya Narayana Nadella mengatakan bahwa langkah perusahaannya itu merupakan investasi paling signifikan dalam kurun waktu 26 tahun terakhir hadir di Indonesia.

"Indonesia cukup cepat dalam bertransformasi ke digital, terutama saat pandemi corona," kata Nadella, Kamis (25/2).

Selain itu, Microsoft juga berkomitmen untuk menggunakan 100 persen energi terbarukan atas fasilitas pusat data hingga tahun 2025 mendatang dan menyediakan akses air bersih-sanitasi untuk daerah terpencil di Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper