Bisnis.com, JAKARTA - Platform dagang el Tokopedia meluncurkan TokoMart, laman khusus yang mengusung teknologi geo-tagging untuk mempermudah masyarakat mendapatkan kebutuhan sehari-hari, mulai dari produk sembako, makanan dan minuman hingga kebutuhan rumah tangga lainnya dari penjual terdekat.
Merchant Development Senior Lead Tokopedia, Hartawan Lesmana mengatakan TokoMart diharapkan dapat membantu para pegiat usaha menjangkau masyarakat dengan lebih tepat karena inovasi geo-tagging memprioritaskan penjual terdekat dari domisili pembeli. Setiap pegiat usaha pun menjadi lebih mudah memaksimalkan penjualan.
Pada fase pertama, inovasi geo-tagging ini sudah berlaku untuk pegiat usaha yang bergabung dengan Tokomart dari wilayah Jabodetabek dan Bandung. Tokopedia akan terus menambahkan wilayah lainnya agar kemudahan ini segera dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia.
"Tingginya antusiasme masyarakat mendorong kami untuk menghadirkan TokoMart. Kami juga berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis, dalam hal ini pegiat usaha di Indonesia. Mulai dari Hypermart, LotteMart Indonesia, Sayurbox hingga sejumlah UMKM [usaha mikro, kecil, dan menegah] lokal dari berbagai industri untuk menyediakan lebih dari 200 ribu pilihan produk di halaman Tokomart," katanya melalui keterangan resmi yang diterima oleh Bisnis pada Rabu (3/3/2021).
Selain bisa mendapatkan ongkos kirim lebih murah, menurut Hartawan masyarakat bisa menikmati nilai tambah lain setiap harinya untuk membuat belanja semakin hemat. Misalnya flash sale, cashback dan diskon hingga 50 persen, dan bebas ongkos kirim untuk berbagai jenis pengiriman.
Untuk informasi lainnya, masyarakat bisa mencari atau mengakses TokoMart lewat kolom pencarian di Tokopedia.
"Upaya bersama ini bisa mengakselerasi adopsi platform digital bagi sebanyak-banyaknya pelaku usaha, sekaligus membantu pemulihan ekonomi nasional," tegasnya.
Hartawan menambahkan sepanjang tahun 2020, kategori makanan dan minuman menjadi salah satu kategori paling populer di Tokopedia. Bahkan mengalami peningkatan transaksi sebesar 3 kali lipat dibandingkan periode sebelum pandemi. Produk seperti telur, ikan, mie instan, teh, madu dan kopi lokal menjadi yang paling diburu masyarakat.