Pelanggan Pasif Tekan ARPU Pascabayar Operator

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 23 Februari 2021 | 19:36 WIB
Ilustrasi SIM Card/Reuters
Ilustrasi SIM Card/Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Keberadaan pelanggan pasif dan tarif murah menjadi dua faktor yang menyebabkan rerata pendapatan per pelanggan (average revenue per user/ARPU) pascabayar operator seluler pada 2020 cenderung menurun setiap kuartalnya.

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai hakikatnya dengan masuknya bisnis operator ke layanan data, dalam beberapa tahun terakhir ARPU pascabayar operator cenderung naik. Dahulu ARPU pascabayar hanya sekitar Rp50.000-an, tetapi saat ini ARPU pascabayar mencapai di atas Rp80.000-an.

Dia menjelaskan ARPU dalam penghitungan adalah pembagian total pendapatan dengan jumlah pengguna. Alhasil, untuk menaikkan ARPU maka pengguna yang sudah tidak aktif harus segera dimatikan nomornya agar tidak lagi menjadi bilangan pembagi

“Selain itu, memang kompetisi makin ketat membuat tarif harus bersaing sehingga menekan pendapatan,” kata Heru kepada Bisnis.com, Selasa (23/2/2021).

Heru pun berpendapat agar pertumbuhan ARPU dapat terjaga, operator harus keluar dari layanan data. Jebakan ini membuat harga layanan makin murah karena persaingan yang ketat antar operator.

Operator perlu mempertimbangkan monetisasi layanan berbayar lainnya seperti gim, video berbasis permintaan, pembayaran mobile dan lainnya, untuk meraup sumber pendapatan baru.

Sementara itu, Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia-ITB Ian Yosef M. Edward menilai saat ini penggunaan seluler telah beralih dari layanan SMS/voice ke layanan data.

Paket pascabayar yang menawarkan panggilan suara dan SMS, kata Ian, kurang diminati. Masyarakat lebih tertarik untuk membeli paket yang hanya menawarkan layanan data, yang saat ini juga terdapat di produk prabayar. Kedua produk tersebut pun saling bersaing.

“Tren jumlah pengguna pascabayar pertumbuhan akan makin berkurang, tetap ada pengguna lama ataupun yang termasuk dibayar oleh perusahaan, “ kata Ian.

Ian juga berpendapat imbas pandemi Covid-19, sejumlah korporasi yang menggunakan produk pascabayar kini meminta keringanan dan beralih ke paket yang lebih murah. Kondisi ini membuat ARPU yang dibukukan dari pascabayar makin rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper