Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai pemanfaatan layanan internet tetap dapat menjadi solusi untuk mendukung proses pembelajaran jarak jauh dengan ongkos yang lebih hemat.
Ketua Bidang Industri Aplikasi Nasional Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) M. Tesar Sandikapura mengatakan untuk menghadirkan proses pembelajaran yang lebih efisien, pemanfaatan WiFi patut dikaji. Dengan layanan internet tetap atau WiFi, pemerintah tidak perlu mengeluarkan uang setiap bulan untuk membeli kuota internet yang akan habis dalam sekali pakai.
Investasi yang digelontorkan untuk gelar WiFi akan bermanfaat hingga beberapa tahun ke depan. WiFi juga menawarkan kuota internet tidak terbatas, sehingga pelajar dapat mengakses internet kapapun.
“Jadi misalnya satu kota memiliki satu server. Semua kebutuhan pelajar seperti konferensi video lokal, streaming, website untuk mengunggah nilai dan lain sebagai di satu server dinas. Nantinya dinas tersebut membuka titik hotspot yang aksesnya dengan WiFi, jadi tidak perlu lagi mengeluarkan kuota,” kata Tesar kepada Bisnis.com, Kamis (18/2/2021).
Tesar menambahkan seandainya pemerintah ingin lebih hemat, pemerintah dapat menerapkan skema sewa, bekerja sama dengan anggota Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Pemerintah tidak perlu menggelar infrastruktur WiFi dari awal.
Dalam skema sewa tersebut, APJII akan menggelar layanan dan menyuntikan internet sementara pemerintah membayar sesuai dengan kapasitas yang diberikan dan standar tingkat kesepakatan (service level agreement/SLA) yang terjalin dengan APJII.
Dia juga mengatakan untuk menggelar WiFi tidak membutuhkan waktu lama sehingga implementasi skema ini dapat dilakukan dengan segera. Adapun untuk mengantisipasi kerumunan dengan menggunakan hotspot belajar, kata Tesar, para pelajar diwajibkan menjaga jarak, mengingat radius jangkauan hotspot cukup luas yaitu 200 meter.