Kabar Merger Gojek-Tokopedia Makin Terang, Begini Skenarionya

Lorenzo Anugrah Mahardhika
Rabu, 10 Februari 2021 | 15:11 WIB
Ilustrasi pengemudi Gojek mengikuti inisiatif J3K di Bekasi./Antarann
Ilustrasi pengemudi Gojek mengikuti inisiatif J3K di Bekasi./Antarann
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Gojek dan Tokopedia tengah mendiskusikan sejumlah skenario terkait rencana merger perusahaan, bersamaan dengan proses penyelesaian sejumlah persyaratan merger yand ditargetkan selesai bulan ini.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (10/2/2021), tujuan akhir yang ingin dicapai kedua perusahaan rintisan (startup) unicorn di bidang teknologi tersebut adalah pencatatan saham perdana atau initial public offering (IPO) di bursa saham Amerika Serikat (AS) dan Indonesia.

Adapun salah satu skenario yang dipertimbangkan adalah menggabungkan kedua perusahaan sebelum melakukan IPO di bursa AS dan Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sementara itu, rencana lainnya adalah membawa Tokopedia melantai di BEI terlebih dahulu sebelum melakukan merger dengan Gojek dan membawa entitas baru tersebut IPO di AS.

Hingga saat ini, kedua pihak juga belum memutuskan IPO yang dilakukan di AS melalui sistem IPO tradisional atau melalui jalur special purpose acquisition company (SPAC).

Merger kedua perusahaan ini nantinya akan menciptakan perusahaan raksasa pemimpin sejumlah sektor teknologi di Indonesia, mulai dari internet, ride-hailing, pembayaran digital, belanja online hingga layanan pengiriman.

Berdasarkan poin dalam perjanjian merger tersebut, sebanyak 60 persen dari saham perusahaan merger akan dipegang oleh investor Gojek dan 40 persen lainnya oleh investor Tokopedia. Terlepas dari rasio kepemilikan saham, kedua pihak memasuki rencana merger ini dalam keadaan setara.

Adapun, negosiasi merger tersebut dikabarkan masih terus berlangsung dan masih mengkin mengalami kegagalan pada tahap terakhir

Sebelumnya, Gojek sempat bernegosiasi dengan startup ride-hailing lainnya, Grab, untuk bergabung. Namun, negosiasi antara kedua pihak terhenti dan gagal mencapai kata sepakat. Masalah regulasi menjadi salah satu poin utama kegagalan merger kedua pihak.

Salah satu pemegang saham terbesar Grab, Founder SoftBank Group Corp., Masayoshi Son sebelumnya telah membujuk CEO Grab, Anthony Tan untuk terus berdiskusi dengan Gojek. Namun, kini Son lebih mendukung aliansi Gojek-Tokopedia.

Kedua perusahaan Indonesia ini memiliki beberapa investor yang sama, seperti Temasek Holdings, Google, dan Sequoia Capital India. Pendiri kedua perusahaan juga merupakan teman akrab sejak Gojek dan Tokopedia berdiri lebih dari 10 tahun lalu.

Tokopedia juga memiliki investor dari Alibaba Group Holding Ltd., yang memiliki unit ecommerce lain di Asia Tenggara, Lazada.

Apabila rencana IPO Gojek-Tokopedia terealisasi, hal ini akan membuka pintu bagi investor untuk menanamkan dananya pada wilayah dengan pertumbuhan ekonomi digital terbesar di dunia saat ini.

Saham dari Sea Ltd., perusahaan internet asal Asia Tenggara yang melakukan IPO di AS beberapa waktu lalu, melonjak 400 persen pada tahun lalu. Hal tersebut didorong oleh popularitas platform belanja online dan mobile gaming di wilayah tersebut.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper