Bisnis.com, JAKARTA – PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) menilai kehadiran produk kartu SIM tertanam (embedded SIM/eSIM) lebih diperlukan saat ini dibandingkan dengan produk prabayar digital.
Wakil Presiden Direktur Tri Indonesia Danny Buldansyah mengatakan produk prabayar yang terdapat di pasar saat ini dinilai sudah sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Untuk melayani pelanggan yang ingin mendapat produk prabayar Tri melalui kanal daring, perseroan lebih memilih bekerja sama dengan platform dagang-el dibandingkan harus mengembangkan produk dari awal.
Di samping itu, Tri juga menilai bahwa teknologi kartu SIM yang tertanam di gawai atau eSIM, ke depan akan menyebar makin luas, sehingga berpotensi menggantikan kartu SIM fisik termasuk produk prabayar digital.
Tri pun mengungkapkan lebih tertarik untuk mengembangkan eSIM dibandingkan dengan produk prabayar digital.
“Mungkin nanti setelah eSIM tersebar luas, itu akan menggantikan SIM fisik,” kata Danny kepada Bisnis.com, Kamis (28/1/2021).
Danny mengatakan saat ini perseroan masih melihat perkembangan ekosistem eSIM. Sejumlah perangkat dinilai telah mulai mengadopsi teknologi ini.
“Kami sudah punya platform di global, sehingga jika ingin implementasi [eSIM] bisa dilakukan dengan cepat,” kata Danny.
Hingga saat ini Tri merupakan satu-satunya operator besar yang tidak memiliki produk prabayar digital. Tri memlih berfokus memasarkan produk prabayar dengan cara konvesional untuk menambah jumlah pelanggan.
Adapun hingga Desember 2020, Tri mengklaim telah melayani 36 juta pelanggan, dengan lebih dari 90 persen pelanggan merupakan pelanggan generasi muda.