Misi Perdana Rocket Lab 2021, Luncurkan Satelit Komunikasi untuk Grup OHB

Lukas Hendra TM
Rabu, 6 Januari 2021 | 20:34 WIB
Rocket Lab Launch Complex 1 di Semenanjung Mahia Selandia Baru / rocketlabusa.com
Rocket Lab Launch Complex 1 di Semenanjung Mahia Selandia Baru / rocketlabusa.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Rocket Lab, pemimpin global dalam peluncuran satelit kecil mengumumkan peluncuran Electron pertamanya pada 2021, dimana perusahaan akan memiliki misi khusus untuk perusahaan teknologi luar angkasa Eropa, OHB Group.

Pendiri dan CEO Rocket Lab Peter Beck mengatakan pihaknya bangga dapat memberikan jalur yang cepat dan efisien ke orbit untuk OHB Group dalam misi ini, dengan peluncuran dilakukan dalam waktu enam bulan setelah penandatanganan kontrak.  

“Dengan terbang sebagai misi khusus di Electron, OHB dan mitra misinya memiliki kendali atas waktu peluncuran, orbit, jadwal integrasi, dan parameter misi lainnya,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (5/1/2021).

Misi khusus tersebut bernama 'Another One Leaves the Crust', dijadwalkan untuk lepas landas selama jendela peluncuran 10 hari dibuka pada 16 Januari NZT / UTC.  

'Another One Leaves the Crust' adalah misi pertama dalam paket peluncuran paket untuk tahun 2021, yang mencakup beberapa misi satelit kecil khusus dan rideshare untuk pemerintah dan pelanggan komersial.

Sementara itu, di dalam kapsul Electron akan ada sebuah mikrosatelit komunikasi tunggal yang memungkinkan frekuensi tertentu untuk mendukung layanan masa depan dari orbit.  

Peluncuran tersebut akan menjadi misi Elektron ke-18 Rocket Lab dan diadakan untuk OHB Group melalui OHB Cosmos International Launch Service GmbH, divisi layanan peluncuran dari OHB Group.

OHB Cosmos bertanggung jawab untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa yang dibangun oleh produsen satelit Grup yang berbasis di Jerman, Swedia, dan Republik Ceko.

Misi akan diluncurkan dari Rocket Lab Launch Complex 1 di Semenanjung Mahia Selandia Baru ke orbit elips awal, kemudian Electron memasuki fase Kick Stage dengan melakukan serangkaian pembakaran dengan mesin Curie yang dapat dinyalakan untuk menaikkan apogee dan bertindak sebagai tarikan luar angkasa untuk mengirimkan OHB Cosmos ke tujuan orbitnya yang tepat.  

Setelah penerapan muatan, Kick Stage akan melakukan pembakaran de-orbit untuk menurunkan perigeedi mana ia akan mengalami tarikan atmosfer yang lebih besar, memungkinkannya untuk masuk kembali dan membakar lebih cepat untuk menghindari menjadi sampah luar angkasa. Rocket Lab tidak akan mencoba memulihkan tahap pertama Electron untuk misi ini.

Tahun ini, Rocket Lab juga akan meluncurkan misi Photon ke Bulan untuk mendukung program CAPSTONE NASA. Selain itu, perusahaan dan juga meluncurkan misi pertama dari dua landasan peluncuran tambahan Rocket Lab yakni Launch Complex 2 di Wallops, Virginia AS dan Pad B baru di Launch Complex 1 di Selandia Baru.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Lukas Hendra TM
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper