Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Akan Merger, Valuasi Bakal Jadi Rp252 Triliun

Aprianto Cahyo Nugroho
Selasa, 5 Januari 2021 | 08:47 WIB
Ilustrasi pengemudi Gojek mengikuti inisiatif J3K di Bekasi./Antarann
Ilustrasi pengemudi Gojek mengikuti inisiatif J3K di Bekasi./Antarann
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa aplikasi transportasi dan pembayaran Gojek dikabarkan tengah melakukan pembicaraan lanjutan untuk melakukan merger dengan startup e-commerce PT Tokopedia, sebelum merencanakan penawaran umum perdana.

Dilansir dari Bloomberg, sumber yang tidak ingin diberitahukan namanya ini mengatakan dua perusahaan rintisan paling berharga di Indonesia ini telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas bisnis masing-masing.

Kedua belah pihak melihat potensi sinergi dan ingin menutup kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang. Perusahaan gabungan ini juga akan berencana go public di pasar modal AS dan Indonesia.

Entitas hasil merger ini akan menciptakan perusahaan internet raksasa di Indonesia dengan nilai gabungan lebih dari US$18 miliar (Rp252 triliun dengan kurs Rp14.000). Bisnis perusahaan gabungan ini akan mencakup pemesanan kendaraan dan pembayaran hingga belanja serta pengiriman online, layaknya perusahaan versi lokal dari gabungan Uber Technologies Inc., PayPal Holdings Inc., Amazon.com Inc., dan DoorDash Inc.

Gojek dan Tokopedia telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018, tetapi diskusi dipercepat setelah pembicaraan kesepakatan antara Gojek dan Grab Holdings Inc. menemui jalan buntu.

Chief Executive Officer Grab Anthony Tan terus menolak tekanan dari SoftBank Group Corp. Masayoshi Son untuk menyerahkan sebagian kendali dalam entitas gabungan dengan Gojek.

Dua perusahaan rintisan paling berharga di Asia Tenggara, yang sama-sama bernilai sekitar US$25 miliar tersebut terus melakukan pembicaraan untuk menggabungkan usaha setelah bertahun-tahun persaingan sengit dalam layanan transportasi online, pengiriman makanan, dan teknologi keuangan.

Baru-baru ini pada bulan Desember, perusahaan disebut telah membuat kemajuan substansial dalam kesepakatan untuk merger. Namun mereka berselisih tentang bagaimana mengelola Indonesia, pasar utama di kawasan itu.

Masayoshi Son, sekarang mendukung rencana merger antara Gojek dan Tokopedia yang juga didanai oleh SoftBank. Kedua pionir teknologi dalam negeri ini memiliki investor yang sama, termasuk Google, Temasek Holdings Pte, dan Sequoia Capital India.

Perwakilan Gojek dan Tokopedia belum memberikan komentar mengenai rencana merger ini.

Gabungan Gojek dan Tokopedia akan mendominasi di Indonesia. Sementara itu, pencatatan saham di AS akan memberikan alternatif kepada investor global selain saham Sea Ltd., satu-satunya perusahaan internet besar Asia Tenggara yang terdaftar di bursa AS.

Kesepakatan antara Gojek dan Tokopedia kemungkinan akan menghadapi lebih sedikit oposisi regulasi daripada rencana merger Grab dan Gojek terdahulu, karena Grab dan Gojek akan mengurangi persaingan dalam bisnis angkutan online, pengiriman, dan pembayaran digital di Asia Tenggara.

Tokopedia mengatakan bulan lalu pihaknya mempekerjakan Morgan Stanley dan Citigroup Inc. sebagai penasihat untuk membantu mempercepat rencananya untuk go public, menyusul laporan Bloomberg News bahwa Bridgetown Holdings Ltd., perusahaan cek kosong yang didukung oleh miliarder Richard Li dan Peter Thiel, sedang mempertimbangkan potensi merger dengan raksasa e-commerce. Perusahaan akuisisi bertujuan khusus (SPAC) ini sedang menjajaki struktur dan kelayakan kesepakatan dengan Tokopedia.

“Kami belum memutuskan pasar dan metode mana, dan masih mempertimbangkan opsi,” kata Tokopedia dalam sebuah pernyataan pada 16 Desember 2020, seperti dikutip bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper