LIPI Janjikan Riset Datangkan Devisa

Fatkhul Maskur
Sabtu, 2 Januari 2021 | 23:59 WIB
Doktor Tjandrawati Mozef Peneliti Biokimia Farmasi LIPI yang juga penemu menunjukan detection kit QIRANI 19 atau alat deteksi alternatif Virus Corona di Laboratorium Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (26/8/2020)./Antara
Doktor Tjandrawati Mozef Peneliti Biokimia Farmasi LIPI yang juga penemu menunjukan detection kit QIRANI 19 atau alat deteksi alternatif Virus Corona di Laboratorium Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Puspiptek Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (26/8/2020)./Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berkomitmen untuk menunjukkan bahwa riset tidak selalu menjadi cost center, melainkan revenue center. Hal ini menyusul transformasi manajemen ditubuh lembaga riset pemerintah itu.

Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Laksana Tri Handoko mengatakan instansinya akan mengeksplorasi dan mengoptimalkan berbagai aset dan konten untuk bisa menciptakan pendapatan yang bisa memberikan kontribusi langsung kepada negara ini.

“Sebagai lembaga pemerintah, kami ingin menunjukkan bahwa riset tidak selalu menjadi call center, melainkan revenue center," katanya seperti dikutip dari keterangan pers LIPI, Sabtu (2/1/2021).

Menurutnya, salah satu indikator kinerja peneliti khususnya peneliti senior adalah mendapatkan dana riset eksternal dari luar negeri. “Jadi riset itu tidak hanya mengabiskan uang, tetapi bisa mendatangkan devisa,” katanya.

Seperti halnya di India, melalui aktivitas riset bisa mendatangkan devisa. Pendapatan lainnya adalah apabila hasil risetnya bagus dan bisa dilisensi.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mendorong kolaborasi riset secara global. Terbaru, para peneliti LIPI telah menjalin kerja sama dan kolaborasi di bidang hayati dan teknik (IT dan elektro) dengan para peneliti di Belanda.

Di dalam negeri, Tempo Scan telah mengirim sinyal kerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam pengembangan produk kesehatan. Dalam kunjungannya ke LIPI, Wakil Presiden Director PT Tempo Scan Made Darma Wijaya mengungkapkan kekagumannya terhadap kemampuan peneliti LIPI dan kapasitas yang mereka miliki saat ini.

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tercatat sebagai lembaga riset Peringkat Pertama Permohonan Paten Tertinggi Tahun 2019 Kategori Penelitian dan Pengembangan/BUMN. Penghargaan kepada LIPI diserahkan oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Freddy Harris, Kamis (5/11/2020).

Sebagai lembaga riset pemerintah, LIPI banyak melakukan perubahan transformasi manajemen. “2020 adalah tahun terakhir LIPI melakukan seluruh perubahan transformasi manajemen riset secara total,” tandas Handoko.

Sejak awal 2018, LIPI telah melakukan dua perubahan terbesar, yaitu transformasi manajemen dan infrastruktur riset. Dua perubahan terbesar ini terkait dengan modal riset yang meliputi tiga komponen, yaitu SDM unggul, infrastruktur riset, dan tatakelola dan anggaran.

“Kami melakukan perubahan transformasi di tiga hal ini, khususnya SDM unggul 75% dan sisanya infrastruktur dan anggaran,” terangnya. “Tetapi infrastruktur dan anggaran ini menjadi utama. Itu sebabnya kami melakukan perubahan di dua hal ini,” ulasnya.

LIPI mengubah fokus anggaran yang semula lebih banyak diperuntukkan belanja barang konsumsi kemudian dialihkan menjadi belanja modal untuk memperkuat infrastruktur. Struktur biaya LIPI saat ini, sebagian besar untuk infrastruktur riset yang akan menjadi modal jangka panjang.

LIPI merekrut SDM unggul dengan kualifikasi minimal S3, termasuk diaspora. “Dengan memiliki dua modal yang kuat ini, SDM unggul dan infrastruktur yang mumpuni, para peneliti didorong untuk mencari dana eksternal untuk kegiatan risetnya,” ujarnya.

Di sisi anggaran, Handoko menargetkan rasio 1:1 antara APBN dan non-APBN. “Sudah dimulai dua tahun terakhir ini, bahkan biaya pemeliharaan dan operasional infrastruktutr sudah tidak memakai APBN. APBN nya untuk biaya belanja investasi infratruktur saja,” ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper