2021, LIPI Fokus Riset Vaksin Covid-19 dan Ekonomi

Fatkhul Maskur
Sabtu, 2 Januari 2021 | 23:53 WIB
Setelah masuk Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk mendukung kemandirian vaksin dalam negeri, LIPI harus bekerja keras untuk mewujudkan vaksin tersebut. /LIPI
Setelah masuk Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk mendukung kemandirian vaksin dalam negeri, LIPI harus bekerja keras untuk mewujudkan vaksin tersebut. /LIPI
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sepanjang 2020, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berfokus pada penelitan tentang kekayaan alam dan kesehatan. Adapun pada 2021, riset akan difokuskan pada Covid-19, dan penciptaan ekonomi baru, termasuk fasilitas start-up.

Kepala LIPI Laksana Tri handoko mengatakan instansi akan bekerja sama dengan sejumlah kementerian, serta akan bekerja keras bersama mitra swasta.

“Dampak ekonomi dari pandemi ini luar biasa, banyak yang kehilangan pekerjaan, namun di balik itu timbul pula peluang-peluang baru yang bisa dieksplorasi,” katanya, Rabu (30/12/2020).

Handoko mengatakan, banyak temuan baru ekonomi kreatif yang keluar dari riset dan proses riset itu sendiri, yang tadinya tidak relevan menjadi relevan saat ini. “Kami mengundang mahasiswa untuk mencoba mengembangkan produk baru, sehingga banyak muncul entrepeneur muda baru.”

Sepanjang 2020, riset LIPI turut berkontribusi pada penanganan pandemi Covid-19, yaitu dengan menciptakan ventilator, alat desinfektan yang tidak memakai bahan kimia, imunobulator, dan perolehan teknologi pangan lokal.

Saat ini LIPI menjadi salah satu lembaga yang turut mengembangkan vaksin bersama Tim Vaksin Merah Putih. Masing-masing lembaga mengembangkan vaksin dengan platform yang berbeda. Kalau pun sama, target proteinnya berbeda. Misalnya, vaksin yang dikembangkan LIPI berbasis protein rekombinan, bukan virus yang dilemahkan.

“Meskipun beberapa sudah selesai uju klinis tahap tiga untuk vaksin dari luar negeri, kita tetap harus mengembangkan vaksin dalam negeri dengan berbagai platform, karena belum ada yang bisa memastikan apakah vaksin tersebut memenuhi khasiat yang diharapkan dan memiliki efek keamanan dalam jangka panjang,” urainya.

Untuk riset, LIPI masih terus mengembangkan teknologi uji virus yang tidak memakai mesin PCR, melainkan RT Lamp. Ini sangat penting menurutnya, karena kita masih harus melakukan uji virus Sarscov-2 ini dalam jangka panjang, termasuk juga untuk virus lainnya.

“Di daerah tertentu mungkin tidak memiliki alat yang memadai, khususnya RT PCR. Perkembangan terkini, pada triwulan ke dua diharapkan RT Lamp sudah bisa uji validasi,” terangnya.

LIPI juga melakukan penciptaan ekonomi baru di tengah-tengan adaptasi kebiasaan baru, misalnya pengembangan eduwisata berbasis pada alam. LIPI mengelola seluruh kebun raya di Indonesia, baik yang dikelola langsung LIPI maupun oleh pemda bersama LIPI. Ini diharapkan mendorong memulihkan ekonomi secara lebih cepat.

"Kami bekerja keras bersama mitra swasta memikirkan hal itu."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper