Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) untuk periode 2019. Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan bahwa IP-TIK pada 2019 mengalami kenaikan dibandingkan dengan 2018.
“Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada 2019 di angka 5,32 atau naik dibandingkan dengan 2018 yang di angka 5,07 [dalam skala 0-10],” kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Selasa (15/12/2020).
IP-TIK sendiri merupakan suatu indikator untuk memantau perkembangan suatu negara menuju masyarakat informasi. Menurut subindeks penyusunnya, BPS melaporkan bahwa pola pada 2019 serupa dengan tahun-tahun sebelumnya. Nilai subindeks tertinggi adalah subindeks keahlian sebesar 5,84, diikuti subindeks akses dan infrastruktur sebesar 5,53 dan subindeks penggunaan sebesar 4,85.
Secara umum terjadi peningkatan nilai IP-TIK provinsi di Indonesia dari 2018 ke 2019. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan IP-TIK tertinggi, yaitu 7,14 pada tahun 2018 dan meningkat di tahun 2019 menjadi 7,31. Sedangkan provinsi dengan IP-TIK terendah adalah Papua, yaitu sebesar 3,33 pada 2019 dan cenderung meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di angka 3,30.
Laporan dari BPS juga menunjukkan adanya perkembangan pesat pada penetrasi internet di Indonesia, yaitu dari 39,90 persen pada 2018 menjadi 47,69 persen di tahun 2019.
“Hal ini dapat mendorong perkembangan penggunaan internet dalam aktivitas ekonomi atau fenomena digital economy,” tulis BPS dalam laporannya.
Peningkatan penetrasi internet didukung oleh perluasan penyediaan broadband internet di Indonesia. Pelanggan active mobile broadband mengalami kecenderungan peningkatan pada 2019 menjadi sebesar 92,02. Pelanggan fixed broadband juga cenderung meningkat dari tahun ke tahun menjadi 3,51 pada 2019.