Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Digital Kreatif Indonesia menilai program Startup Studio Indonesia yang digulirkan pemerintah masih belum cukup untuk menghasilkan unikorn baru ke depan.
Pendiri Asosiasi Digital Kreatif Indonesia (Aditif) Saga Iqranegara mengatakan bahwa hingga saat ini masih belum ada program pemerintah yang bisa mencetak lahirnya unikorn baru di Indonesia.
“Negara sudah hadir dengan baik untuk mengembangkan ekosistem digital dengan kegiatan ini. Namun, untuk menjadi unikorn tidak cukup hanya itu saja. Jalannya masih sangat panjang,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (30/11/2020).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa langkah terbaik saat ini adalah untuk memfasilitasi dan meng-endorse aplikasi dalam negeri, bahkan juga ikut menggunakannya. Hal ini lebih baik menurutnya, dibandingkan menghadirkan ragam startup lainnya.
“Dengan aksi nyata seperti itu dalam jangka panjang, justru akan mendukung bisnis aplikasi dalam negeri untuk menjadi unikorn. Selain itu, sejauh yang saya tau [memang] belum ada startup unikorn yang lahir dari program pemerintah,” katanya.
Sekadar catatan, hingga saat ini langkah untuk mendukung pertumbuhan aspek bisnis digital, ragam upaya yang dilakukan pemerintah, dalam hal ini adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) adalah menjalankan tiga program pembinaan dan fasilitasi dengan target startup yang berbeda.
Adapun, tiga program tersebut antara lain Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, Next Indonesia Unicorn (NextICorn) dan Startup Studio Indonesia.