Bisnis.com, JAKARTA — Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi menghadirkan akses internet untuk Rumah Sakit Apung (RSA) Nusa Waluya II dan RSA dr. Lie Dharmawan.
Kedua RSA tersebut merupakan fasilitas kesehatan yang terdapat di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T).
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Anang Latif berharap agar bantuan akses internet yang diberikan untuk kapal RSA Nusa Waluya II & kapal dr. Lie Dharmawan dapat mempermudah para tenaga medis melakukan kegiatan pelayanan kesehatan melalui telemedicine, konsultasi jarak jauh serta proses digitalisasi administrasi layanan Kesehatan.
“Dengan bantuan yang diberikan semoga pelayanan kesehatan yang dilakukan di RSA Nusa Waluya II & RSA dr. Lie Dharmawan menjadi lebih baik dan cepat,” kata Anang melalui siaran pers yang diterima Bisnis, Jumat (27/1)
Anang menambahkan bantuan yang diberikan juga merupakan bentuk tanggung jawab Bakti untuk menghadirkan fasilitas telekomunikasi yang mendukung layanan kesehatan bagi masyarakat, terutama bagi daerah 3T, lokasi prioritas, dan perbatasan.
Kapal RSA Nusa Waluya II & dr. Lie Dharmawan merupakan bagian dari kapal doctor share yang memiliki visi melayani kesehatan di jalur pelayaran daerah 3T dan perbatasan.
Dukungan akses internet untuk RSA akan memudahkan doctor share mengaplikasi sistem manajemen rumah sakit berbasis IT guna mendukung efektivitas dan efisiensi di lapangan.
Selain itu, akses internet ini juga membantu para relawan tenaga medis yang melayani di atas kapal berkomunikasi dengan kolega dokter yang lain dalam melakukan intervensi medis yang dirasa sulit di pulau terpencil di wilayah Indonesia.
Saat ini, jumlah faskes yang telah difasilitasi akses internet Bakti, khususnya di wilayah 3T serta perbatasan sejak 2015, mencapai 1.986 lokasi dan 1.927 di antaranya terdiri dari rumah sakit dan puskesmas.