Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan teknologi Conversational Artificial Intelligence (AI/ Kecerdasan buatan) untuk percakapan dan Natural Language Processing (NLP) di Indonesia, Kata.ai mengumumkan pembukuan dari pendanaan Seri B.
Irzan Raditya, CEO & Co-Founder Kata.ai, mengatakan investasi yang dipimpin oleh Trans-Pacific Technology Fund (TPTF) dan MDI Ventures ini akan dialokasikan untuk ekspansi bisnis dan layanan Kata.ai ke ranah industri commerce, healthcare, dan insurtech.
“Tahun ini, fokus kami mengembangkan platform social commerce bernama QIOS, aplikasi ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha UMKM agar dapat memperluas jaringan penjualan mereka dan meningkatkan pengalaman belanja pelanggan,” ujarnya lewat diskusi virtual, Rabu (25/11/2020).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa hadirnya aplikasi QIOS terinspirasi dari kondisi UMKM di Indonesia terlebih di masa pandemi saat ini, di mana perusahaan menemukan adanya penurunan pada angka penjualan UMKM yang mencapai hingga 70 persen.
“Kami berharap dengan adanya aplikasi QIOS ini dapat membantu para pelaku usaha UMKM untuk dapat mengembangkan bisnisnya dengan bantuan teknologi AI dan automasi,” lanjutnya.
Dia melanjutkan bahwa platform social commerce memang diprediksi memiliki peran yang cukup besar dalam penjualan online commerce di Indonesia. Adapun laporan McKinsey memprediksi pada 2022 total Gross Merchandise Value (GMV) social commerce di Indonesia akan mencapai US$25 miliar.
Selain itu, dia menyebutkan bahwa dengan berbasis pada aplikasi chatting seperti WhatsApp yang memiliki pengguna lebih dari 125 juta orang di Indonesia, QIOS memungkinkan para merchant UMKM untuk menyasar potensi pangsa pasar yang besar dengan pendekatan yang baru.
“Platform QIOS juga saat ini sudah terhubung dengan aplikasi e-wallet dan e-payment seperti OVO, GoPay, LinkAja dan DANA, juga platform kurir online seperti GoSend dan GrabExpress untuk lebih memudahkan para pengguna platform QIOS,” katanya.
Irzan pun menyebutkan bahwa selain memperoleh pendanaan Seri B, pada tahun ini Kata.ai juga terpilih sebagai salah satu dari 5 startup di Indonesia yang ditunjuk menjadi bagian dari Task Force Strategi AI Nasional oleh Kemenristek/BRIN untuk mengembangkan inovasi dan implementasi teknologi AI di Indonesia.
Dia melanjutkan bahwa pencapaian lainnya adalah platform mereka sudah memproses lebih dari 700 juta percakapan, dan memiliki 3 juta Monthly Active Users yang berinteraksi dengan chatbot yang diciptakan dengan menggunakan Kata Platform.