Bisnis.com, JAKARTA – NASA akan mengumumkan penemuan Bulan baru menjelang kunjungan manusia ke Mars.
Dilansir dari express.co.uk pada Kamis (22/10/2020), penemuan ini dilakukan dengan observasi dari Teleskop SOFIA NASA, yang menempel pada jet komersil modifikasi nan terbang tinggi di atmosfer.
Badan antariksa itu mengatakan akan mengumumkannya pada Senin 26 Oktober mendatang, mengklaim hal ini terkait dengan rencana eksplorasi ruang angkasa pada program Artemis.
Menggunakan Artemis, NASA akan meluncurkan misi untuk membawa manusia ke Mars paling cepat 2024 mendatang.
Rencana ini, merupakan ambisi besar untuk mengirim manusia ke Mars pada dekade berikutnya. Terakhir manusia dikirimkan ke Bulan adalah dengan misi Apollo 17 yang diterbangkan hampir 50 tahun yang lalu.
Seharusnya, setelah misi tersebut diikuti dengan misi Apollo 18 yang ternyata dibatalkan.
Penemuan Bulan baru NASA akan diumumkan oleh para ilmuwan badan antariksa ini, temasuk Direktur Astrofisika Paul Herts, dan ilmuwan untuk SOFIA Naseem Rangwala.
Berdasarkan jurnal sains Amerika Serikat (AS) Nature, misi SOFIA NASA berada di bawah tekanan yang menggunakan pajak AS sebesar 85 juta Dolar AS (sekitar 1,25 triliun Rupiah) per tahun.
Presiden AS Donald Trump telah menyarankan pemotongan dana untuk misi ini, meskipun Jerman menyumbang sekitar 20 persen dari anggarannya.
SOFIA adalah observatorium berbasis pesawat terbesar di dunia, dan melakukan penerbangan pertamanya pada tahun 2007.
Terdiri dari teleskop 2,5 meter dibangun ke dalam Boing 747 yang dimodifikasi, fasilitas udara ini digunakan untuk memindai langit dengan pandangan ruang yang lebih jelas daripada di darat.
Peawat ini mampu terbang tinggi hampir di atas semua uap air di atmosfer, yang dapat mengaburkan pandangan teleskop di darat.
Alih-alih melihat cahaya tampak, teleskop SOFIA mengamati alam semesta dengan cahaya inframerah, yang berarti ia dapat mengangkap hal-hal yang tidak bisa dilihat oleh manusia.
NASA biasa menerbangkan SOFIA pada malam hari dengan penerbangan yang bertahan selama 10 jam untuk mendapatkan gambar terbaik.
Benda ini mampu melihat bulan dan juga lebih banyak benda-benda kosmik lebih jauh, termasuk lubang hitam dan bintang-bintang yang jauh.
Sementara itu, program Artemis NASA akan melibatkan sejumlah teknologi baru, termasuk baju luar angkasa yang baru.
Untuk tujuan ini, NASA telah mengembangkan apa yang disebut unit mobilitas ekstravehicular ekplorasi lanjutan, atau xEMU, untuk dipakai manusia saat berada di lingkungan yang keras di permukaan Bulan.
Selain itu NASA juga berencana membangun stasiun luar angkasa yang akan mengorbit Bulan yang disebut Gateway dan menyediakan rumah di atas permukaan bulan untuk Astronaut.
Ini juga akan berfungsi sebagai pelabuhan antariksa untuk misi ke planet yang lebih jauh dari Bulan.
Perusahaan roket swasta Elon Musk, SpaceX telah dipilih NASA untuk mengirimkan kargo seperti pasokan ke Gateway setelah beroperasi.
Gateway akan didukung oleh badan antariksa Kanada, Jepang, Eropa dan Rusia yang telah menyampaikan minat untuk bekerja sama dalam misi tersebut.