Skala Prioritas Bikin Belanja Paket Data Pelajar Melesat saat PSBB

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 16 Oktober 2020 | 10:09 WIB
Pelanggan menunggu pelayanan di gerai Smartfren, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (5/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Pelanggan menunggu pelayanan di gerai Smartfren, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (5/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk. menilai tingginya angka transaksi belanja paket data pelajar selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) disebabkan oleh perubahan prioritas di masyarakat.

Deputy CEO PT Smartfren Telecom Tbk. Djoko Tata Ibrahim mengatakan selama masa pandemi Covid-19, pendidikan menjadi prioritas bagi orang tua dan pelajar.

Peralihan sistem belajar dari tatap muka menjadi online atau dalam jaringan, membuat para orang tua mengalokasikan dana lebih untuk membeli kuota data.

“Pendidikan seperti bahan pokok. Kalau orang tua ingin anaknya pintar dan bisa sekolah sehingga seluruhnya diusahakan,” kata Djoko kepada Bisnis, Jumat (16/10/2020).

Dia mengatakan orang tua mengurangi sejumlah pos pengeluaran dan mengalihkannya untuk beli kuota data.

Djoko mengatakan pemerintah juga menaruh perhatian yang sama di sektor pendidikan. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahkan menganggarkan dana besar sekitar Rp7,2 triliun untuk memberi subsidi kuota data gratis kepada pelajar dan tenaga pengajar.

Dalam program subsidi kuota data tersebut, kata Djoko, Smartfren turut membantu sekitar 2 juta pelajar di seluruh Indonesia,

“Rakyat mungkin mengalihkan dana tapi kalau terus-terusan kan susah,” kata Djoko.

Meski belanja kuota data oleh pelajar cukup tinggi, tetapi secara umum terjadi perubahan perilaku belanja selama masa pandemi akibat turunnya daya beli.

Saat ini pelanggan Smartfren lebih gemar membeli paket kuota data jangka pendek – seperti mingguan atau harian --  dibandingkan dengan paket data bulanan.

Selain itu, pelanggan juga lebih tertarik dengan paket data dengan harga murah. Hal tersebut terlihat dari meningkatnya transaksi paket data unlimited seharga Rp50.000 per bulan dan menurunnya jumlah transaksi untuk paket unlimited seharga Rp80.000.

Djoko menuturkan dari 26 juta pelanggan Smartfren pada kuartal II/2020, sekitar 60 persen - 70 persen merupakan generasi milenial. 

“Jadi meski secara batas pemakaian wajar lebih kecil, pelanggan yang membeli paket seharga Rp50.000 makin banyak,” kata Djoko.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper