Tanda Kehidupan di Planet Venus Telah Ada Sejak 1978

Desyinta Nuraini
Jumat, 2 Oktober 2020 | 15:48 WIB
Planet Venus
Planet Venus
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Para ilmuwan menemukan petunjuk adanya kehidupan di Planet Venus sejak Desember 1978. Adapun pada 14 September lalu, fosfin atau gas beracun yang telah lama diusulkan sebagai tanda kemungkinan kehidupan mikroba alien tertangkap teleskop NASA.

Ahli biokimiadi Cal Poly Pomona California, Rakesh Mogul dan rekannya menemukan petunjuk fosfin yang diambil oleh Pioneer 13 (sebuah penyelidikan yang mencapai Venus pada Desember 1978). "Ketika [makalah astronomi alam] keluar, saya langsung memikirkan spektrum massa warisan," kata Mogul dikutip dari Live Science, Jumat (2/10/2020).

Mogul dan rekan penulisnya secara luas mengetahui data dari misi tersebut. "Jadi, bagi kami, itu adalah langkah alami berikutnya untuk melihat data lagi. Dengan demikian, setelah berkonsultasi dengan rekan penulis saya, kami mengidentifikasi artikel ilmiah asli, dan segera mulai mencari senyawa fosfor,"tuturnya.

Data tahun 1978 berasal dari Large Probe Neutral Mass Spectrometer (LNMS), salah satu dari beberapa instrumen yang turun ke atmosfer Venus sebagai bagian dari misi Pioneer 13.

Pioneer 13 menjatuhkan LNMS ke awan Venus yang ditangguhkan dari parasut. Probe mengumpulkan data dan mengirimkannya kembali ke Bumi saat jatuh menuju kematian robotiknya. Tiga probe yang lebih kecil juga jatuh dari Pioneer 13 tanpa parasut.

LNMS mengambil sampel atmosfer dan menjalankan sampel tersebut melalui spektrometri massa, teknik laboratorium standar yang digunakan untuk mengidentifikasi bahan kimia yang tidak diketahui. Ketika para ilmuwan pertama kali menggambarkan hasil LNMS pada 1970-an, mereka tidak membahas senyawa berbasis fosfor seperti fosfin, melainkan berfokus pada bahan kimia lain.

Ketika tim Mogul memeriksa kembali data LNMS dari awan tengah dan bawah Venus (zona potensial yang dapat dihuni di planet ini), mereka menemukan sinyal yang sangat mirip dengan fosfin. Para ilmuwan juga menemukan bukti pasti untuk atom fosfor di atmosfer, yang kemungkinan besar berasal dari gas yang lebih berat seperti fosfin.

LNMS tidak dibuat untuk berburu senyawa mirip fosfin, dan akan kesulitan membedakan gas dari molekul lain yang memiliki massa serupa. Tapi sampel Pioneer 13 memang memiliki bukti adanya beberapa molekul di dalam gas yang memiliki massa yang sama dengan fosfin atau dalam jumlah yang sesuai dengan level yang dijelaskan dalam makalah Nature Astronomy.

"Saya yakin bahwa bukti (jejak bahan kimia yang bisa menjadi tanda kehidupan) dalam data warisan agak diabaikan karena dianggap tidak mungkin ada di atmosfer," kata Mogul.

Dia berpikir banyak orang saat ini meninjau kembali gagasan Venus sebagai lingkungan pengoksidasi penuh atau tidak akan mencakup fosfin atau sebagian besar bahan kimia lain yang dianggap sebagai tanda kehidupan. Ya selama ini Venus dianggap planet yang tidak ramah untuk kehidupan karena panas dan beracun. Oleh karena itu, sebagian besar ahli memusatkan perhatian pada Mars, Jupiter, dan Saturnus.

Mogul dan koleganya juga menemukan petunjuk bahan kimia lain yang seharusnya tidak muncul secara alami di awan Venus, yakni zat seperti klorin, oksigen, dan hidrogen peroksida.

"Kami percaya ini menjadi indikasi bahan kimia yang belum ditemukan dan bahan kimia yang berpotensi menguntungkan bagi kehidupan," tegasnya.

Oleh karena itu, dia menilai perlu mengeksplorasi Venus lebih jauh dan berkelanjutan. "Kami membutuhkan pendekatan yang lebih berkelanjutan untuk eksplorasi seperti Mars," kata Mogul.

Dia mengatakan NASA dan badan antariksa Eropa, India, dan Rusia memiliki rencana untuk penyelidikan Venus yang mungkin bisa membantu. "Namun, ketika mempertimbangkan kelayakan Venus di masa lalu, saat ini, dan masa depan, kita memerlukan studi kimia dan geologi jangka panjang untuk memahami sumber dari setiap potensi kimiawi (anomali). Ini bisa dari probe orbital, probe balon di awan, dan atau probe pendarat yang tahan panas," tukas Mogul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper