Solusi Internet Daerah 3T, Kemenkominfo Uji Coba Super Wifi

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 28 September 2020 | 15:42 WIB
Wifi/Wikipedia
Wifi/Wikipedia
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) tengah menguji teknologi Super Wifi untuk menyalurkan akses internet di kawasan tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Teknologi ini menawarkan cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan wifi biasa.

Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti), Anang Latif mengatakan bahwa teknologi Super Wifi pada hakikatnya sama seperti teknologi wifi pada umumnya. Bedanya, Super Wifi dapat menjangkau hingga 500 meter atau lima hingga sepuluh kali lipat lebih luas dibandingkan dengan wifi biasa.

“Teknologi wifi ini terpisah dengan teknologi satelitnya, sepanjang kami bisa alokasikan satelit lebih banyak di titik Super Wifi, tentu kapasitasnya cukup besar,” kata Anang kepada Bisnis.com, Minggu (27/9/2020).

Anang menambahkan saat ini Bakti masih menguji teknologi Super Wifi. Jika teknologi ini stabil, Bakti bakal menggunakan teknologi ini secara masif.

Bakti melakukan uji coba teknologi Super Wifi di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Super Wifi terpasang di 23 titik dengan memanfaatkan akses internet dari satelit.

Dia mengungkapkan dari total 7.652 titik Internet cepat yang dibangun oleh BLU Bakti, 852 titik berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sementara, 538 titik diantaranya dimanfaatkan untuk sektor pendidikan, sedangkan sisanya dimanfaatkan untuk kantor pemerintahan, pelayanan kesehatan, pusat kegiatan masyarakat, dan sebagainya

Super Wifi menawarkan kecepatan berkisar 8 Mbps – 30 Mbps tergantung dengan lokasi dan kapasitas satelit.

Anang menyampaikan manfaat dari Super Wifi akan lebih optimal jika Satelit Multifungsi Satria telah diluncurkan, sebab Satria memliki kapasitas yang besar yaitu 150 Gbps. Satelit Satria juga merupakan satelit khusus internet, yang cocok dengan teknologi ini.

Satria rencananya akan menghadirkan internet di 150.000 titik wifi, dengan perincian, sekolah 93.900 titik, kantor pemerintah daerah 47.900 titik, fasilitas kesehatan 3.700 titik, kantor kepolisian 3.900 titik, lainnya 600 titik.

Anang memperkirakan investasi untuk teknologi Super Wifi akan lebih mahal dibandingkan dengan wifi biasa, kendati belum dapat menyebutkan nilai pastinya karena masih dikaji. Perluasan infrastruktur membutuhkan kolaborasi dan sinergitas dan dukungan pemerintah daerah, operator telekomunikasi dan pemangku kepentingan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper