Holografi, Alternatif Media Penyimpan Data. HSD Simpan Data secara 3D

Gombang Nan Cengka
Minggu, 27 September 2020 | 04:01 WIB
Mesin pembaca holografi
Mesin pembaca holografi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tren teknologi terbaru seperti komputasi awan dan Big Data menuntut kapasitas penyimpanan data yang makin meningkat. Microsoft memproyeksikan bahwa sekitar 125 zettabyte data akan diproduksi tiap tahunnya pada tahun 2024. Sebagai catatan, 1 zettabyte adalah 1 miliar terabyte.

Ini akan menantang kian banyak perusahaan di bidang teknologi informasi untuk menyimpan data dengan lebih efisien.

Salah satu tantangan yang dihadapi adalah teknologi penyimpanan data. Medium penyimpanan data tidak hanya dituntut untuk dapat menyimpan informasi dalam jumlah besar, tetapi juga memungkinkan akses dan transfer dengan kecepatan tinggi.

Cakram keras yang memanfaatkan teknologi magnetik mampu menyimpan data dalam jumlah besar. Namun, karena sifatnya yang mekanis, laju transfer datanya relatif lamban. Dewasa ini medium penyimpanan berbasis memori flash makin banyak digunakan di pusat data, tetapi harga perangkat itu masih relatif mahal.

Salah satu alternatif teknologi untuk medium penyimpanan yang sudah diketahui sejak dasawarsa 1960-an adalah teknologi holografi. Salah satu potensi keunggulan medium penyimpanan holografis adalah paralelisme, yaitu kemampuan untuk melakukan penulisan dan pembacaan data secara bersamaan. Ini memungkinkan laju transfer data yang lebih tinggi dibandingkan cakram keras yang mekanistis.

Sistem holografis menyimpan data dengan merekam interferensi antara medan optik termodulasi dan medan optik referensi, sebagai variasi indeks pembiasan (refraksi) pada medium penyimpanan.

Data ini kemudian dapat dibaca dengan membiaskan medan referensi terhadap hologram untuk mendapatkan data awal. Penyimpanan data holografis pada bahan polimer sudah diusulkan sebagai penerus teknologi Blu-Ray, namun sejauh ini teknologi ini belum mendapatkan keberhasilan komersial.

Tim dari Microsoft Research mengembangkan alternatif lain, yaitu berbasis bahan kristal elektro-optik dalam proyeknya, Project Holographic Storage Device (HSD). Bahan ini dapat menyimpan data dalam tiga dimensi (tidak hanya dua dimensi seperti permukaan cakram pada CD atau cakram keras).

Bahan ini dapat menyimpan hologram sebagai variasi spasial kerapatan elektron di dalam kristal. Penulisan data dapat dilakukan dengan berkas sinar laser, dan pembacaan dengan kamera. Penghapusan data dapat dilakukan dengan berkas sinar ultraviolet.

Kemajuan teknologi terkini dimanfaatkan oleh Microsoft Research untuk menggenjot kinerja sistem penyimpanan data holografis ini, antara lain teknologi kamera yang lebih canggih dan pembelajaran mesin (machine learning).

Resolusi kamera yang makin tinggi, yang antara lain didorong oleh industri ponsel pintar, memungkinkan peneliti mengalihkan kerumitan dari perangkat keras optik ke perangkat lunak. Digabungkan dengan teknik pembelajaran mesin, para peneliti dapat meningkatkan kerapatan penyimpanan data hingga 1,8 kali lipat.

Pada akhirnya, Project HSD dari Microsoft Research ini ingin menciptakan teknologi penyimpanan data yang sesuai untuk komputasi awan, baik dari kapasitas penyimpanan data maupun laju transfer data. Project HSD ini adalah salah satu topik pembahasan di event Microsoft Ignite yang berlangsung tanggal 22-24 September lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Sutarno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper