Bisnis.com, JAKARTA - Venus pernah dianggap planet yang serupa dengan Bumi dan berukuran serupa. Namun selama 4,6 miliar tahun sejarahnya, gas rumah kaca telah menyebabkan kerusakan pada planet yang sekarang bahkan lebih panas dari Merkurius, planet terdekat dengan Matahari.
Suhu di Venus melebihi 460 derajat Celcius berkat aktivitas vulkanik dan atmosfer tebal dan berat yang penuh dengan karbon dioksida.
Namun di atas atmosfer beracun adalah bagian dari atmosfer yang mirip dengan kita, penuh dengan karbondioksida, oksigen dan nitrogen.
Inilah sebabnya mengapa umat manusia dapat hidup di "habitat terapung" di atas Venus, menurut seorang ilmuwan.
Alasannya, pertama karena Venus pernah dideskripsikan sebagai kembaran Bumi, dan kedua karena Venus lebih dekat ke Bumi daripada Mars.
Pada titik terdekatnya, Mars berjarak 34,6 juta mil dari Bumi, sedangkan Venus di sisi lain hanya berjarak 23,7 juta mil dari planet kita.
Berbicara dalam film dokumenter Venus: Kematian Planet, Geoffrey Landis, insinyur dan ilmuwan di Pusat Penelitian Glenn NASA, berkata: "Anda bisa mengapung habitat di atmosfer Venus, dan habitatnya bisa sangat besar. Skalanya bisa menjadi kilometer. Anda bahkan tidak membutuhkan hidrogen atau helium. Karena sebagian besar atmosfer Venus adalah karbon dioksida, oksigen dan nitrogen udara biasa yang dapat bernapas akan mengapung," demikian dikutip dari Express.
"Udara yang menahan Anda juga merupakan udara yang bisa Anda hirup. Gas pengangkat adalah lingkungan Anda."
Namun, yang lain menganggap ide itu agak khayalan.
Jonathan Sauder, insinyur senior mekatronika di JPL, mengatakan dirinya menyukai gagasan misi awak manusia ke kota awan di Venus.
"Anda hanya perlu memakai beberapa jenis pakaian yang akan memberi Anda oksigen untuk bernafas serta perlindungan dari udara kimiawi.
"Tapi Anda tidak perlu setelan tekanan. Manusia cenderung tidak menyukai gagasan tidak bisa berada di tempat yang kokoh.
Ada masalah lain tentang umat manusia yang tinggal di Venus.
Suhu di Venus melebihi 460 derajat Celcius berkat atmosfer beracun yang kental yang penuh dengan karbon dioksida yang menyebabkan efek gas rumah kaca yang ekstrim.
Pada suhu itu, yang lebih panas dari Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, tidak ada cairan apa pun di Venus, membuat prospek kehidupan mustahil menurut pemahaman ilmiah saat ini.