Bisnis.com, JAKARTA – Olahraga elektronik atau eSports kini sudah bisa dipertandingkan di kompetisi resmi tingkat nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON). Pasalnya Kementerian Pemuda dan Olahraga bersama Komite Nasional Indonesia (KONI) mengesahkan eSports sebagai cabang olahraga prestasi nasional.
Seperti dikutip dari Antara, Jumat (28/8/2020), Ketua Hubungan Masyarakat Pengurus Besar eSports Indonesia (PB ESI) Ashadi Ang mengatakan keputusan Kemenpora dan KONI tersebut membuat, eSports dapat dipertandingkan di kompetisi resmi tingkat nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).
Dijelaskan, penetapan itu dilakukan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KONI Pusat 2020 yang berlangsung secara virtual pada 25-27 Agustus 2020.
Baca Juga Esport Berpotensi Gairahkan Pariwisata |
---|
Dalam acara ini juga, secara resmi pemerintah Indonesia menyetujui PB Esports Indonesia yang saat ini dipimpin Ketua Umum Budi Gunawan, sebagai satu-satunya badan resmi pemerintahan yang menaungi esports sebagai olahraga prestasi di Indonesia di bawah KONI.
Ketua Harian PB ESI Bambang Sunarwibowo menyampaikan bahwa eSports layak menjadi sebuah cabang olahraga karena menggunakan tenaga manusia berupa kecepatan, ketangkasan, dan strategi seperti pada olahraga umumnya.
Alasan lainnya adalah karena eSports sudah banyak dipertandingkan baik dalam kegiatan nasional atau pun internasional, termasuk di Asian Games 2018 dan Sea Games 2019.
Sekretaris Jenderal KONI Pusat Ade Lukman menyatakan dukungannya terhadap esports Indonesia.
"KONI mendukung penuh perkembangan esports di Indonesia. Semoga di bawah naungan PB ESI, atlet dan tim esports Indonesia bisa menciptakan prestasi di tingkat internasional dan mengharumkan nama bangsa," katanya.
Esports adalah gim interaktif dan kompetitif yang dilakukan melalui media elektronik seperti komputer, konsol, telepon seluler, dan sebagainya.
Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk gim dan eSports. Riset Pokkt Decision Lab dan Media Marketing Association mengungkapkan ada 60 juta pemain gim mobile di Indonesia, dan diperkirakan mencapai angka 100 juta pada tahun ini.