Bisnis.com, JAKARTA – NASA menyebut sebuah asteroid telah terbang melewati Bumi lebih dekat daripada yang pernah terlihat sebelumnya.
Objek kecil yang dinamai sebagai asteroid 2020 QG, berjarak hanya 1.830 mil di atas Samudera Hindia selatan pada akhir pekan lalu.
Dilansir dari Independent, Rabu (19/8) asteroid itu ditemukan oleh Zwicky Transient Facility, sebuah kamera robotik yang memindai langit untuk mencari berbagai objek, mulai dari asteroid terkecil hingga supernova terbesar.
Dilaporkan bahwa asteroid 2020 QG berukuran sangat kecil. Lebarnya hanya sekitar 3-6 meter. Para ilmuwan melaporkan asteroid itu kira-kira seukuran sebuah mobil besar. Ukurannya yang kecil bukan berarti tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi.
Jika benda langit itu terbang ke arah Bumi bukan hanya lewat, asteroid akan berubah menjadi bola api pecah di atmosfer Bumi, seperti yang terjadi pada banyak asteroid kecil setiap tahunnya. Adapun, asteroid itu masuk dalam buku rekor lantaran melintas begitu dekat melewati Bumi.
“Sungguh luar biasa melihat asteroid kecil datang sedekat ini, karena kita bisa melihat gravitasi Bumi secara dramatis membelokkan lintasannya,” kata Pul Chodas, Direktur Center for Near-Earth Object Studies di Jet Propulsion Laboratory NASA.
NASA menyebut perhitungan mereka bahwa asteroid itu berputar sekitar 46 derajat saat diayunkan oleh planet. Asteroid semacam itu memang tidak dianggap langka, tetapi sulit menemukan sebagaimana adanya.
Lembaga antariksa tersebut harus dapat melacak asteroid dekat Bumi jika saja ada yang berukuran besar dan cukup dekat sehingga membahayakan Bumi. Oleh karenanya, lembaga itu telah ditugaskan untuk menemukan 90 persen asteroid dekat bumi berukuran 140 meter yang dapat menimbulkan ancaman.
“Sungguh suatu pencapaian yang luar biasa untuk menemukan asteroid kecil di jarak yang sangat dekat seperti ini, karena mereka lewat begitu cepat. Hanya ada waktu singkat ... untuk asteroid dideteksi oleh teleskop,” ujarnya.
Objek tersebut ditemukan dengan melihat melalui gambar dari ZTF, sebagai bagian dari program yang didanai NASA untuk melacak dan mempelajari asteroid tersebut.
Saat asteroid terbang melintasi langit, mereka meninggalkan garis di gambar ZTF, dan setiap malam algoritma memeriksa sekitar 100.000 gambar untuk mencari garis-garis itu, meneruskan gambar yang menjanjikan ke staf untuk penyelidikan lebih lanjut.