Mengenal Triller, Aplikasi Saingan TikTok

Amanda Kusumawardhani
Selasa, 18 Agustus 2020 | 07:43 WIB
Logo Triller./google playstore
Logo Triller./google playstore
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini membuat akun di Triller, aplikasi mirip TikTok asal New York. Banyak pihak pun mulai menerka, sejauh mana perbedaan Triller dengan TikTok.

Tak jauh berbeda dengan TikTok, seperti dikutip dari independent.co.uk, Selasa (18/7/2020), Triller memungkinkan penggunanya merekam tarian atau konten lainnya yang berkaitan dengan musik.

Kemudian, aplikasi besutan produser Hollywood Ryan Kavanaugh dan Sarnevesht ini bakal menskinkronisasi musik tersebut dengan algoritma, memecah lagu dan video berdasarkan ketukannya, sebelum akhirnya meyatukannya lagi.

Di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Brazil, Jerman, Prancis, dan Australia, aplikasi ini mendadak naik daun akibat ancaman Trump yang melarang operasi TikTok di negaranya.

Satu-satunya cara TikTok untuk menghindari larangan semacam itu adalah menjualnya ke perusahaan AS misalnya Microsoft atau Twitter.

Triller merupakan aplikasi video dimana pengguna bisa mengunggah klip berdurasi 15 detik, durasi yang sama dengan video di TikTok, yang kemudian diberi latar belakang musik.

Seperti hanya aplikasi video lainnya, pengguna Triller bisa menambahkan filter, tulisan, emoji, hingga berkolaborasi dengan pengguna lainnya. Para pengguna pun bisa berkomentar ketika video tersebut sudah diunggah ke aplikasi.

Hingga saat ini, aplikasi ini telah diunduh 130 juta secara global, termasuk oleh Trump, Chance the Rapper, Justin Bieber, Rae Sremmurd, Rita Ora, dan Kevin Hart.

Siapa pemilik Triller?

Triller dimiliki oleh Proxima Media, perusahaan yang dimiliki oleh Ryan Kavanaugh. Aplikasi ini dibeli pada September tahun lalu, dan digabung bersama platform musik MashTraxx.

Proxima Media juga dikenal telah membiayai sejumlah film, termasuk Girl with the Dragon Tattoo, Salt, Wanted, Limitless, and The Social Network.

Apa informasi yang dikumpulkan oleh Triller?

Berdasarkan kebijakan perusahaan, aplikasi bakal meminta data-data pribadi pengguna misalnya nama, usia, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, nomor telepon, foto, username, dan kata sandi.

Aplikasi ini juga bisa terhubung dengan Facebook dan Twitter, yang memungkinkan keduanya untuk mengakses informasi dari Triller.

Bagaimana Triller mendapatkan uang?

Sebelumnya, Kavanaugh menjelaskan bahwa tidak ada iklan dalam aplikasi ini. Semua pendapatan Triller berasal dari kerja sama merek.

Pada Oktober tahun lalu, aplikasi ini mengumumkan kerja samanya dengan Sony Music Entertainment, Warner Music Group, dan Universal Music Group. Ketiga perusahaan itu juga memegang porsi kepemilikan di saham Triller.

Target pasar Triller pun dikatakannya berkisar di usia 17-27 tahun.

“Kami tidak berpikir bahwa kami berkompetisi dengan TikTok. Kami melihat dunia sebagai tempat untuk hidup berdampingan,” tekannya.

Apa perbedaan Triller dengan TikTok?

Dalam wawancaranya dengan CNBC, Kavanaugh mengungkapkan perusahaannya melihat aplikasi ini sebagai versi dewasa dari TikTok.

“Kami melihat [TikTok] sebagai batu loncatan ke Triller,” jelasnya.

Tak lama setelah Trump melontarkan ancaman bakal melarang operasi TikTok, Triller dilaporkan telah menambah sejumlah fitur yang membuatnya semakin mirip dengan aplikasi besutan ByteDance Ltd. asal China itu.

“Bisa dikatakan, TikTok melatih pengguna yang tidak kami inginkan yaitu di kisaran 8-14 tahun,” tambahnya.

Saat ini, Triller telah terintegrasi dengan sejumlah aplikasi media sosial, salah satunya adalah Snapchat.

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper