Bisnis.com, JAKARTA- Kekosongan jaringan lastmile menjadi hambatan dalam utilisasi Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut Palapa Ring.
Ketua Umum Asosiasi Penyelanggara Jasa Interner Indonesia (APJII) Jamalul Izza mengatakan terus berkoordinasi dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) agar pemanfaatan Palapa Rng yang sudah dibangun bisa maksimal.
Jamal mengakui untuk menarik peminat baru bukanlah hal yang mudah. Kekosongan jaringan lastmile yang menghubungkan jaringan tulang punggung Palapa Ring dengan perusahaan penyedia jasa internet, membuat utilisasi Palapa Ring masih rendah. APJII bersama Bakti terus membahas mengenai permasalahan kekosongan infrastruktur lastmile.
Sekadar catatan, lastmile atau kilometer terakhir adalah jaringan terakhir dari telekomunikasi yang menghubungkan internet dengan masyarakat.
“Isu mengenai pemanfaatan Palapa Ring adalah di lastmile untuk menjemput titik-titik Palapa Ring yang sudah dibangun. Karena saat ini sangat minim atau bahkan tidak ada sama sekali lastmile untuk menuju ke titik-titik tersebut,” kata Jamal kepada Bisnis.com, Kamis (13/8/2020).
Jamal mengungkapkan bahwa internet menjadi kebutuhan di tengah pandemi. Kehadiran jaringan lastmile akan sangat membantu bagi masyarkat di daerah sekitar 3T yang membutuhkan layanan internet.
Berdasarkan catatan APJII, selama pembatasan sosial skala besar diterapkan terjadi kenaikan lalu lintas data sekitar 20 sampai 25 persen.
“Tantangannya bagaimana kita harus tetap bisa menjaga kualitas dan kestabilan jalur internet ini terutama saat jam-jam sibuk,” ujarnya.