Bisnis.com, JAKARTA—Apa jadinya bila warung kopi lokal Indonesia, mensponsori peluncuran roket ruang angkasa Indonesia? Kira-kira itulah yang terjadi antara Saza Coffee dengan Interstellar di Jepang.
Interstellar Technologies Co., Ltd. mengumumkan adanya sponsor tambahan untuk peluncuran Neji No Rocket yang berbasis pada roket MOMO. Ketiga sponsor baru itu bersama-sama dengan tiga sponsor lainnya yang telah diumumkan pada 24 Juni 2020.
Pada pengumumannya yang dipublikasikan 2 Juli 2020, Presiden Interstellar Technologies Takahiro Inagawa mengungkapkan bahwa pada 19 Juni 2020, perusahaan telah mengumumkan Neji no Rocket akan dilundurkan musim panas tahun ini.
“Kami ingin memberi tahu Anda bahwa sponsor dari tiga muatan tambahan telah diputuskan kali ini,” katanya dalam keterangan resminya, dikutip Bisnis, Selasa (7/7/2020).
Ketiga perusahaan tambahan tersebut adalah Universitas Technologi Kochi, Saza Coffee Co. Ltd., dan Heiwa Sake Brewery Co, Ltd.
Pada misi Neji No Rocket, Universitas Teknologi Kochi tengah bereksperimen dengan pemanfaatan sensor infrasonic (suara frekuensi sangat rendah). Tujuannya, untuk meningkatkan teknologi untuk mengamati fenomena alam dari jarak jauh yang menyebabkan bencana seperti tsunami, kilat, topan, dan letusan.
Sensor tersebut telah dipasang 4 kali berturut-turut sejak roket MOMO 2, dan kali ini akan menjadi kelima kalinya. Universitas Teknologi Kochi akan melanjutkan dengan penelitian ilmiah dan teknik yang akan mengarah pada pencegahan bencana dengan membandingkan dengan unit 4 dan 5 dan data pengamatan di darat.
Sponsor lainnya cukup unik, yakni Saza Coffee Co. Ltd., konsepnya adalah ‘Kopi termahal di dunia ke jagat raya’. Ya, Saza Coffee memang bukanlah kopi murah. Mereka mensangrai (roasting) kopi Panama.
Pada 2018, Saza menjual 1 cup kopi Panama Esmeralda Especial dengan harga 1.200 yen atau US$18. Bahkan, Saza merupakan perusahaan Jepang pertama yang membeli bijih berkualitas tinggi dengan harga US$117,5 per pound. Itu merupakan 100 kali lebih mahal daripada harga rata-rata biji kopi saat itu.
Sponsor lainnya yakni Heiwa Sake Brewery Co, Ltd., sebuah perusahaan sake Jepang. Pabrikan yang berbasis di Kainan, Prefektur Wakayama ini bertujuan untuk menambahkan "Kido Junmai Daiginjo Sora !!" ke bahan bakar roket. Upaya pertama di dunia untuk meluncurkan roket dengan menambahkan alkohol ke bahan bakar.
Pada 24 Juni 2020, pabrikan sekrup asal Jepang, Sunco Industry Co. Ltd. Juga menjadi sponsor untuk Interstellar Technologies Co. Ltd. Sunco yang berbasis di Osaka Jepang itu mengakuisisi hak penamaan roket MOMO. Roket itu kini dinamakan Neji no Rocket pada peluncuran berikutnya. Selain nama, logo perusahaan juga akan ditempel pada roket tersebut. Roket observasi MOMO sendiri menggunakan 2.500 sekrup buatan Sanko pada setiap unitnya.
Kala itu, Takahiro Inagawa mengungkapkan roket observasi MOMO adalah roket dengan konsep yang paling murah dan nyaman di dunia. Perusahaan juga secara independen mengembangkan roket injeksi orbit ZERO yang mengangkut satelit kecil ke luar angkasa.
“Setelah peluncuran MOMO 5 pada 14 Juni, perusahaan akan meluncurkan roket observasi berikutnya "Neji no Rocket" pada musim panas 2020.,” katanya.
Peluncuran tersebut bertujuan untuk memajukan fase bisnis lebih jauh dari tahap demonstrasi teknologi. Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya bertujuan untuk meluncurkan roket dengan frekuensi dan kecepatan tinggi.
Selain Sunco, Theotex Group HD Co., Ltd. Juga menjadi sponsor bagi Interstellar Technologies. Theotex merupakan pengembang aplikasi dengan logo ‘Crosslink’. Dia mengembangkan layanan teknologi blockchain. Melalui sponsor ini, logo Crosslink akan dipasang di bagian depan badan roket.
Adapun, Interstellar yang berbasis di Taiki-cho, Hiroo-gun, Hokkaido, Jepang memiliki roket observasi MOMO dengan konsep roket dengan harga termurah dan nyaman di dunia. Mereka juga secara independen mengembangkan roket injeksi orbit ZERO yang mengangkut satelit kecil ke luar angkasa.