Bisnis.com, JAKARTA – Meningkatnya tren penggunaan dan transaksi melalui platform dagang elektronik (dagang-el/e-commerce) diiringi oleh meningkatnya risiko keamanan terhadap penggunanya. Untuk itu, kondisi tersebut perlu diantisipasi semaksimal mungkin.
Solution Lead, Business Application Microsoft Asia Pasifik Christo Sardjono mengatakan total dampak ekonomi akibat penipuan di industri dagang-el secara global mencapai US$250 miliar tiap tahunnya.
Dengan demikian, pelaku usaha daring dituntut untuk memiliki sistem untuk proteksi proses bisnis yang dijalankan.
Baca Juga Dagang-el Siap Tancap Gas di New Normal |
---|
"Fraud akan memberikan pengalaman belanja yang tidak optimal bagi pelanggan, meningkatkan pengeluaran operasional, serta mengurangi pendapatan," ujar Christo dalam acara bertajuk Digitalize to Maximize Your Business Short Course, Session 2: Moving Your Business To Digital yang diselenggarakan dalam kerja sama dengan Bisnis Indonesia, Selasa (23/6/2020).
Pelaku usaha di platform digital dapat menerapkan otentifikasi berlapis serta menerapkan teknologi seperti Captcha dan beberapa sistem proteksi lainnya untuk menghindari terjadinya penipuan.
Seperti diketahui, pendekatan inovatif untuk melawan pelaku penipuan daring adalah dengan menggunakan solusi keamanan digital. Salah satu solusi yang dapat dimanfaatkan untuk hal tersebut adalah Microsoft Dynamics 365 Fraud Protection.
Microsoft Dynamics 365 Fraud Protection memiliki 5 pilar proteksi, antara lain Adaptive AI (Artificial Intelligence/Kecerdasan Buatan) Technology, jaringan proteksi fraud, transaction acceptance booster, costumer escalation support, dan account creation protection.
Pilar-pilar proteksi tersebut menurutnya, dapat meningkatkan pendapatan, mengurangi pengeluaran operasional, serta mengurangi frekuensi friksi pada saat pelanggan berbelanja.
Adapun, memindahkan lapak bisnis ke dunia maya saat ini adalah sebuah keniscayaan. Permintaan pasar terhadap platform dagang-el yang diprediksi melonjak dalam beberapa tahun mendatang menjadi alasan bagi para pedagang untuk melakukan bisnis secara daring.
Data Bain & Company menyebutkan pembeli digital di Indonesia diprediksi meningkat dari sekitar 64 juta menjadi lebih dari 110 juta selama periode 2015 hingga 2025 dengan pendapatan melebihi US$40 juta.
Potensi dagang-el tersebut memungkinkan pelaku usaha untuk dapat menjangkau lebih banyak pembeli dan membuka toko tanpa harus mengeluarkan biaya sepertihalnya di dunia luring.
Merchant Community & Engagement Lead of Bukalapak Ian Agisti mengatakan terdapat beberapa keuntungan menjadi pedagang daring, khususnya di Bukalapak. Pertama, mendapatkan kepercayaan pelanggan dan menjadi prioritas di hasil pencarian Bukalapak.
Kedua, dapat melakukan promosi lebih hemat dengan bonus dan diskon khusus; ketiga, dapat berkomunikasi dengan mudah melalui fitur Bantuan Khusus Super Seller Bukalapak; keempat, mendapatkan info statistik penjualan, tren pasar, dan benefit premium lain