Bakti Siapkan 2.000 Titik Akses Internet Hadapi New Normal

Puput Ady Sukarno
Jumat, 5 Juni 2020 | 16:35 WIB
Seorang siswi kelas 11 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan internet di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (1/4/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang kegiatan belajar dari rumah bagi pelajar di Jakarta hingga 19 April 2020, hal itu sesuai dengan perpanjangan status tanggap darurat bencana pandemi Covid-19 bagi DKI hingga 19 April./ANTARA FOTO-Yulius Satria Wijaya
Seorang siswi kelas 11 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) melakukan kegiatan belajar mengajar menggunakan internet di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (1/4/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memperpanjang kegiatan belajar dari rumah bagi pelajar di Jakarta hingga 19 April 2020, hal itu sesuai dengan perpanjangan status tanggap darurat bencana pandemi Covid-19 bagi DKI hingga 19 April./ANTARA FOTO-Yulius Satria Wijaya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Aksesibilitas Teknologi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyiapkan 2.000 titik akses internet di lokasi baru sebagai respons kegiatan bekerja dari rumah dan belajar dari rumah saat fase kenormalan baru (new normal).

Direktur Utama Bakti Kominfo Anang Latif mengatakan bahwa penyiapan 2.000 titik baru tersebut merupakan solusi jangka pendek yang bisa dilakukan pada saat pandemi seperti sekarang ini.

“Kita coba solusikan secara cepat dengan menyiapkan lokasi baru akses internet sebanyak 2.000 titik. Karena inilah solusi jangka pendek yang bisa kita lakukan khususnya dalam periode sekarang pandemi Covid-19 ini,” ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (5/6/2020).

Hal itu juga disampaikan saat acara web dan seminar (Webinar) yang diselenggarakan PWI Jaya dengan tema "Solusi Bakti Kominfo di Tengah Pandemi" di Jakarta, yang juga menghadirkan pengamat telekomunikasi dari Information and Communication Technology (ICT) Institute.

Anang mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyusun titik-titik di mana saja yang menjadi prioritas dari program tersebut. Rencananya pascapandemi Covid-19 ini, tim akan dibentuk untuk segera menyusun dan bergerak ke lapangan.

"Di tengah pandemi ini memang ada kendala untuk memenuhi target tersebut, misalnya tim yang masuk ke suatu daerah harus menjalani isolasi," kata Anang.

Sejauh ini, kata Anang, Bakti telah menyelesaikan pembangunan peningkatan sebanyak 600 BTS USO 2G menjadi 4G. Saat ini total 1.000 BTS USO telah ditingkatkan ke 4G. Bakti menargetkan untuk menyelesaikan peningkatan 600 BTS USO pada akhir Juni ini.

“Dengan harapan bahwa adanya layanan 4G ini memudahkan mereka melakukan aktivitas semuanya dari rumah, WFH, belajar dari rumah, dan lain-lain. Tentunya ini memeratakan kesempatan tidak hanya kita yang ada di kota besar, namun juga bisa dirasakan di daerah 3T dan perbatasan,” kata Anang.

Dalam upaya percepatan penanganan Covid-19, jelas Anang, Bakti juga telah melakukan optimalisasi jaringan di daerah 3T (terpencil, terluar, dan tertinggal) untuk mendapatkan kemampuan ICMS (Integrated Management Content System).

"Ini tugas kami dimana Mendes melaporkan bahwa 13.500 desa belum mendapatkan akses internet," katanya.

Sehingga, lanjut dia, ketika masyarakat setempat mengakses internet secara gratis, pada landing page mereka akan mendapat konten edukasi yang telah disiapkan oleh Direktorat Jenderal Informasi Komunikasi Publik (IKP) dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, serta Kementerian Kesehatan.

Hal ini dilakukan agar masyarakat mendapatkan informasi yang jelas terkait dengan Covid-19, seperti bagaimana mencegah penyebaran, dan bagaimana mereka harus bertindak sehari-hari dalam situasi seperti ini.

Selain itu, Bakti juga telah menyiapkan platform digital pelatihan bahasa Inggris untuk daerah-daerah pariwisata untuk mendorong sektor tersebut yang saat ini lesu di tengah pandemi Covid-19.

“Nanti ketika Covid-19 ini berakhir mereka sudah memiliki kemampuan dalam bahasa Inggris, sehingga yang kita prediksikan bahwa sektor wisata ini akan booming pasca berakhirnya Covid-19,” ujar Anang.

Direktur Eksekutif Information and Communication Technology (ICT) Institute, Heru Sutadi menilai, Bakti sudah melakukan banyak terobosan dengan hadirnya internet di daerah 3T.

Heru mengatakan, kenormalan baru di Indonesia dapat menjadi momen pemanfaatan teknologi untuk menjalankan kehidupan dan ekonomi baru yang berjarak.

Heru meyakini kalau masyarakat harus lebih adaptif terhadap teknologi digital agar dapat terus produktif menjalani aktivitas, sembari mencegah penularan pandemi lebih luas.

"Yang jelas berkerumun masih berisiko. Tetap harus mengurangi kumpul-kumpul. Teknologi digital dengan internetnya masih menjadi solusi new normal, termasuk cashless payment,” kata Heru.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper