Populer Selama Pandemi, Pendapatan Zoom Meroket Tajam

Renat Sofie Andriani
Rabu, 3 Juni 2020 | 09:33 WIB
Aplikasi video conference yang kini banyak digunakan pada periode Work From Home (WFH)/ blog.zoom.us
Aplikasi video conference yang kini banyak digunakan pada periode Work From Home (WFH)/ blog.zoom.us
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pamor aplikasi Zoom terbukti bersinar selama pandemi virus corona (Covid-19). Zoom Video Communications, perusahaan penyedia layanan komunikasi via video, melaporkan penjualan secara kuartalan yang jauh melampaui perkiraan.

Dalam sebuah pernyataan pada Selasa (2/6/2020) waktu setempat, perusahaan berbasis di San Jose, California, tersebut mengungkapkan pendapatan melonjak sekitar 170 persen menjadi US$328,2 juta pada periode yang berakhir 30 April 2020.

Capaian tersebut lebih baik dari estimasi para analis yang rata-rata memperkirakan pendapatan sebesar US$203 juta, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.

Raihan laba, tidak termasuk beberapa item, perusahaan pun mencapai 20 sen per saham, jauh lebih besar dibandingkan dengan proyeksi rata-rata analis sebesar 9 sen.

Sementara itu, Zoom memproyeksikan penjualan mencapai sebesar US$1,8 miliar pada tahun fiskal, dari perkiraan sebesar US$915 juta yang dibuat pada awal Maret.

CEO Eric Yuan telah berupaya untuk memastikan bahwa platformnya dapat mengatasi gelombang permintaan dari masyarakat yang terpaksa tetap tinggal di rumah demi mencegah persebaran virus Corona.

Meski isu keamanan dan privasi sempat menjadi kendala pada masa awal karantina, Zoom telah menjadi platform jejaring sosial yang dipandang penting keberadaannya. Aplikasi sempat menarik hingga 300 juta pengguna dari hanya 10 juta pada Desember 2019.

Tanpa memungut biaya, perusahaan pembuat perangkat lunak ini memungkinkan semua orang dapat bertatap muka secara virtual selama 40 menit.

Di sisi lain, kendati Zoom telah menarik lebih banyak buzz ketimbang para pesaingnya, kemampuan perusahaan untuk menarik lebih banyak pelanggan yang mau membayar akan menentukan seberapa baik ia menghadapi persaingan dari Microsoft Corp, Cisco Systems Inc. dan Google Alphabet Inc.

Menyusul laporan pendapatan tersebut, saham perusahaan menguat 4 persen dalam sesi extended trading perdagangan Selasa (2/6/2020) setelah ditutup di level rekor US$208,08 di New York. Harga sahamnya sendiri telah naik lebih dari tiga kali lipat sepanjang tahun ini.

Zoom mengatakan mengakhiri kuartal yang berakhir 30 April dengan sekitar 265.400 pelanggan dan lebih dari 10 karyawan, meningkat lebih dari empat kali lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Perusahaan kini memiliki 769 klien korporat yang telah menghabiskan lebih dari US$100.000 untuk produk-produk Zoom selama 12 bulan terakhir, sekitar dua kali lipat dari tahun sebelumnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper