Bisnis.com, JAKARTA -- Alokasi investasi terhadap perusahaan rintisan Indonesia diprediksi tergerus oleh dana talangan yang harus dikeluarkan pihak investor untuk menyelamatkan portofolio yang terdampak oleh pandemi Covid-19.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan pandemi virus corona (Covid-19) telah memberikan dampak langsung terhadap alur dan kesiapan dana untuk mendukung operasional sejumlah perusahaan rintisan.
Terutama, setelah perusahaan-perusahaan rintisan yang terdampak mengalami kemerosotan mulai dari penjualan, pendapatan, hingga keuntungan.
"Sehingga, dalam kondisi 'survival' tersebut, pilihan bagi startup adalah melakukan pengurangan karyawan dan biaya operasional yang bahkan masih belum memadai. Maka, perusahaan harus mencari dana talangan dari pihak eksternal, dan pilihan pertama untuk mendapatkan dana talangan tentunya investor," kata Edward kepada Bisnis, Selasa (2/6/2020).
Perusahaan pemberi modal pun, lanjut Edward, dianjurkan untuk memberikan dana talangan tersebut agar perusahaan yang tengah mengalami masalah finansial mampu bertahan.
Di samping itu, memasuki era kenormalan baru sejumlah perusahaan modal ventura mulai aktif melirik investasi baru di Tanah Air. Pundi-pundi investasi diperkirakan mengalir ke beberapa sektor, yakni agrikultur, logistik, dan kesehatan.
Investment Associate Ideosource Venture Eldo Wana Kusuma mengatakan setidaknya ada sekitar 150 perusahaan modal ventura yang berminat menanamkan modal ke perusahaan-perusahaan rintisan di Indonesia dengan total nilai investasi US$4-5 miliar.
Beberapa perusahaan, kata Eldo, sedang menganalisis perkembangan dunia investasi di Indonesia pada era 'kenormalan baru'. Adapun, sektor-sektor yang berpeluang besar meraup pundi-pundi terdiri atas logistik/pangan, agrikultura, dan kesehatan.