Silaturahmi Digital, Kominfo Jamin Layanan Jaringan Seluler

Akbar Evandio
Jumat, 22 Mei 2020 | 15:40 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate memberikan penjelasan di Jakarta, Kamis (7/11/2019). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate memberikan penjelasan di Jakarta, Kamis (7/11/2019). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyampaikan kesiapan dukungan pemerintah untuk pelaksanaan silaturahmi digital Idulfitri 1441 H dan era normal baru akibat pandemi Covid-19.

Johnny mengatakan sektor industri telekomunikasi dan infrastruktur telekomunikasi menjadi dasar terbentuknya ekosistem di era normal baru (New Normal). Menurutnya, mobile broadband melalui jaringan seluler mengandalkan infrastruktur BTS (2G), NodeB (3G) dan eNodeB (4G) untuk melayani kebutuhan telekomunikasi masyarakat,

“Mayoritas masyarakat Indonesia menggunakan jaringan seluler sebagai jaringan aksesnya. Mengingat jaringan seluler menggunakan spektrum frekuensi radio sebagai media penghantarnya, maka ada kerentanan terhadap gangguan sehingga kualitas yang diterima masyarakat juga tidak maksimal,” tuturnya melalui konferensi pers daring, Jumat (22/05/2020).

Menurutnya, masih sedikit dari masyarakat kita yang menggunakan jaringan fiber optik sebagai jaringan aksesnya. Di mana, jaringan fiber optik kapasitas tinggi biasanya hanya tersedia di kota-kota besar di Indonesia.

“Pada saat diberlakukan kebijakan belajar dan bekerja dari rumah, terjadi peralihan signifikan trafik dari perkantoran, perguruan tinggi dan sekolah ke pemukiman dengan kenaikan trafik sekitar 10-15 persen. Dalam keadaan normal, saat Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1441 H trafik naik 20-30 persen, namun dalam kondisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahun 2020 ini terjadi kenaikan trafik 30-40 persen,” jelasnya.

Adapun, Johnny mengatakan bahwa berbagai upaya dilakukan dalam mempersiapkan jaringan telekomunikasi untuk mengantisipasi lonjakan trafik dimaksud, di antaranya menjaga kinerja jaringan telekomunikasi agar terus dapat memberikan layanan yang baik.

Untuk diketahui, jumlah  BTS  4G  eksisting  di kuartal III/2019 di seluruh Indonesia tercatat sebanyak 173.294, BTS 3G sebanyak 188.849 dan BTS 2G sebanyak 116.982 dengan seluruhnya sekitar 479.125 unit.

Sementara itu, fiber optic (FO) memiliki panjang FO inland: 224.583 km dan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) sepanjang 123.859km sehingga, panjang FO saat ini adalah 348.442 km.

Menurutnya, pihaknya juga akan menambah kapasitas pada BTS untuk mengantisipasi lonjakan trafik dan menyiapkan mobile BTS apabila diperlukan.

“Sampai saat ini, berdasarkan data yang disampaikan oleh operator, terdapat sekitar 178 mobile BTS yang dikerahkan untuk mengantisipasi lonjakan trafik pada kondisi Darurat Covid-19, dari keseluruhan BTS secara nasional sejumlah 479.125,” jelasnya.

Selain itu, Johnny mengatakan bahwa pihaknya akan menjaga keberlangsungan jaringan telekomunikasi di titik-titik strategis pada kondisi PSBB yaitu di area pemukiman, jalan tol, puskemsas dan rumah sakit rujukan layanan Covid-19.

“Juga melakukan monitoring jaringan telekomunikasi melalui Network Operation Center (NOC) yang beroperasi selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu,” terangnya.

Lebih lanjut, untuk mendukung new normal, Kementerian Kominfo melakukan kegiatan monitoring kualitas layanan telekomunikasi dengan melakukan pengukuran Quality of Service (QoS) layanan suara dan data/internet seluler terhadap operator seluler guna memastikan layanan prima telekomunikasi.

Dia mengungkapkan bahwa hasil pengukuran terhadap layanan suara (voice) menunjukkan keberhasilan panggilan rata-rata sebesar 94,21 persen.

Sedangkan pada pengukuran layanan data menunjukkan bahwa tingkat kecepatan download rata-rata internet seluler sebesar 15,57 Mbps, kecepatan upload rata-rata 13,34 Mbps dan latency 27,37 milisecond.

“Pengukuran juga dilakukan terhadap penggunaan streaming byYoutube dan Whatsapp, dimana diperoleh tingkat keberhasilan rata-rata untuk Youtube sebesar 84,82 persen dan Whatsapp sebesar 90,6 persen,” jelasnya.

Adapun pada wilayah yang hasil pengukurannya tidak baik, Johnny menuturkan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan penyelenggara seluler untuk melakukan upaya perbaikan atau meningkatkan kapasitas jaringan telekomunikasi di tempat tersebut.

“New Normal adalah kebiasaan-kebiasaan baru yang muncul sejak fase pandemi Covid-19 dan menjadi normal baru pasca pandemi Covid-19,” tuturnya.

Sementara itu, dia kembali mengimbau bahwa menjelang hari Raya Idul Fitri Tahun 2020, pihaknya mengkampanyekan silaturahmi digital, “tidak perlu pulang mudik, namun silaturahmi tetap terjalin.”

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper