Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah perusahaan di Texas mengklaim telah membuat robot yang mampu membunuh virus corona baru atau Covid-19 dengan intensitas tinggi sinar UVC.
Sinar UVC merupakan bagian spektrum yang tidak jelas dibandingkan dengan sinar ultraviolet (UV) tradisional atau umum. Terdiri dari gelombang yang lebih pendek dan lebih berenergi.
Perusahaan Xenex Disinfection Services mengklaim bahwa mereka telah mengembangkan robot yang dapat memancarkan ledakan tinggi cahaya ini untuk menghilangkan virus corona dari permukaan.
Ternyata, penggunaan sinar UVC ini telah diterapkan di sejumlah fasilitas seperti pangkalan militer di Amerika Serikat, barak polisi, dan kampus-kampus di beberapa universitas.
Selama masa pengujian, robot yang bernama LightStrike menghancurkan virus SARS-CoV-2, yang menyebabkan penyakit Covid-19, hanya dalam waktu 2 menit.
Pengujian itu dilakukan di Texas Biomedical Research Institute, salah satu lembaga penelitian independen terkemuka dunia yang bekerja secara eksklusif terkait penyakit-penyakit menular.
Mark Stibich, Chief Scientific Officer and Co-founder Xenex, mengatakan bahwa Covid-19 telah berdampak kepada banyak aspek di kehidupan global dan perlu diperangi misalnya dengan mensterilkan ruang-ruang publik.
“Desindeksi ruang publik adalah prioritas utama untuk mengurangi risiko penularan. Menempatkan infrastruktur pencegahan infeksi yang efektif sekarang sangat penting,” katanya seperti dikutip Metro, Senin (4/5).
Dia melanjutkan bahwa robot yang dimiliki perusahaan telah diadopsi sebagai standar perawatan lingkungan oleh banyak rumah sakit terkemuka di dunia. Hal ini lantaran dinilai merupakan robot yang efektif dan bekerja dengan cepat.
Stibich mengungkapkan bahwa Texas Biomed telah melakukan evaluasi kemanjuran UV Xenon terhadap SARS-CoV-2. Hal ini merupakan langkah penting di masa sekarang dan masa depan untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Setiap robot menggunakan lampu xenon untuk menghasilkan semburan intensitas tinggi, spektrum penuh cahaya UVC yang lebih kuat daripada cahaya sinar matahari.
Langkah ini menonaktifkan virus, bakteri, dan spora serta mampu mengubah intensitas karena patogen yang berbeda rentan terhadap sinar UVC pada panjang gelombang yang berbed pula. Robot itu juga bekerja sendiri karena intensitas cahaya yang tidak aman untuk manusia.
Namun demikian, proses dekontaminasi melalui robot ini tidak murah. Perusahaan menjualnya seharga US$100.000 per robot, dan melaporkan bahwa beberapa klien atas mereka sedang menunggu untuk membelinya.