Keamanan Siber WHO Mendapatkan Serangan

Akbar Evandio
Rabu, 22 April 2020 | 10:14 WIB
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers COVID-19 di Jenewa, Swiss, Senin (2/3/2020)./Bloomberg-Stefan Wermuth
Direktur Jenderal World Health Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers COVID-19 di Jenewa, Swiss, Senin (2/3/2020)./Bloomberg-Stefan Wermuth
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Para peretas memanfaatkan strategi phising dan spearphishing untuk menyerang para pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tim Keamanan WHO melaporkan, mereka melihat adanya peningkatan jumlah percobaan serangan siber kepada para pejabat sejak pertengahan Maret.

Para pejabat puncak di Organisasi Kesehatan Dunia menjadi sasaran para peretas saat mereka bekerja pada respons global terhadap pandemi corona.

Chief Information Officer (CIO) WHO Bernard Mariano mengatakan, sistem WHO belum mengalami peretasan. Namun, berdasarkan laporan yang diperolehnya, kata sandi para karyawan WHO telah bocor di beberapa laman lain.

Mariano mengatakan bahwa beberapa upaya serangan siber telah dilakukan oleh para peretas dari beberapa negara. Pejabat yang menjadi sasaran tersebut termasuk Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan utusan senior WHO yang memimpun tim tangggap Covid-19 di China yakni Bruce Aylward.

Selain itu, ada juga upaya para peretas baru-baru ini untuk menyerang sistem komputer yang dioperasikan oleh tim WHO di Korea Selatan. Adapula  serangan siber pada pekan lalu yang menargetkan staf di markas besar organisasi itu di Jenewa.

“Para peretas mencari target pejabat kunci WHO yang terlibat dengan upaya memerangi Covid-19. Tim keamanan siber kami tidak pernah lebih sibuk dari saat ini, dan kami harus meningkatkan sumber daya untuk mencoba melindungi diri sendiri dan waspada,” ujarnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (22/4/2020).

Mariano menambahkan, pihak berwenang di Israel, Uni Eropa, AS dan Swiss telah mengeluarkan peringatan kepada WHO dalam beberapa pekan terakhir tentang serangan siber pada sistemnya, seperti Interpol dan Microsoft Corp.

Mayoritas dari serangan itu berbentuk phishing atau spearphishing untuk memikat staf WHO agar mengklik tautan jahat dalam email.  

Dalam beberapa kasus, laporan yang diterima WHO dari lembaga keamanan siber nasional telah mengidentifikasi asal-usul serangan dan tersangka pelaku. Namun, Mariano menolak menyebutkan nama pelaku yang diduga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Sumber : Bloomberg
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper