Bisnis.com, JAKARTA – Melonjaknya pasien yang terinfeksi virus corona baru atau COVID-19 telah menyebabkan kekurangan pasokan medis vital di Amerika Serikat.
Tak terkecuali ventilator yang jumlahnya tidak sebanding dengan angka pertumbuhan pasien. Alat ini sangat penting karena merupakan alat untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala atau sakit parah.
Akan tetapi, alat ini memiliki harga yang tinggi sekitar US$25.000 hingga US$50.000. Terlebih dalam kondisi pandemi ini, banyak rumah sakit yang tidak memiliki cukup dana untuk membeli kebutuhan tersebut.
Baca Juga Pemerintah Uji Penelitian Ventilator ITB |
---|
Oleh karenanya, sekelompok insinyur dari Maryland berupaya merancang ventilator yang dibuat dari modifikasi pompa payudara. Mereka adalah Brandi Gerstner, Grant Gerstner, Alex Scott, dan Rachel LaBatt.
Mereka berpeskulasi tentang berapa banyak orang yang mungkin memiliki pompa payudara di rumah, yang bisa jadi sudah tidak digunakan. Kemudian, mereka memikirkan bagaimana caranya alat tersebut bisa digunakan untuk hal lain.
“Kita tahu alat ini bisa diandalkan dan telah digunakan oleh para ibu di mana pun selama beberapa dekade. Bagaimana jika aku bisa membalikannya?” kata Gerstner seperti dikutip Insider, Senin (13/4).
“Bagaimana jika aku bisa membuatnya lebih dari sekadar mengisap? Jadi aku mengambil [pompa payudara] lama yang ada di gudang, mengambil obeng dan pisau X-Acto ... tentu saja, kita dapat memutarnya dengan sangat mudah,” imbuhnya.
Namun demikian, membalikkan bagian isap pompa hanya langkah pertama dalam tahapan mengubah pompa tersebut menjadi ventilator potensial. Tim perlu menyinkronkan waktu aliran udara dengan rasio pernapasan yang direkomendasikan secara medis.
Mereka menyolder beberapa pin ke papan kontrol pompa payudara untuk menghidupkan dan mematikkan alat tersebut. Tim insinyur tersebut hingga saat ini telah menggunakan alat prototipe ketiganya.
“Keselamatan adalah fokus utama kami, jadi silahkan terus perbarui data keselamatan dan beri tahu kami jika Anda seorang insinyur yang memiliki waktu untuk membantu meninjau dokumentasi desain milik kami,” katanya.
Para insinyur ini mendokumentasikan seluruh kemajuan proses mereka di halaman Facebook-nya yakni BreastPumpVent. Di laman tersebut. Mereka juga mengumpulkan sumbangan pompa payudara atau dana serta mencari orang yang bersedia melakukan tes daya tahan alat tersebut.