Investasi ke Startup Kesehatan di Asia-Pasifik Melorot Tajam

Rahmad Fauzan
Rabu, 8 April 2020 | 13:58 WIB
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai dan volume kesepakatan investasi perusahaan rintisan (startup) berbasis teknologi kesehatan pada kuartal I/2020 di kawasan Asia Pasifik dilaporkan merosot cukup tajam.

Berdasarkan laporan Gallen Growth bertajuk Asia PAC Healthtech Investment Landscape, sepanjang kuartal I/2020 merupakan periode buruk bagi ekosistem startup karena berkurangnya investasi dan kesepakatan akibat pandemi virus corona (Covid-19).

Adapun, dalam laporan tersebut investasi di startup sektor kesehatan per kuartal I/2020, di kawasan Asia Pasifik hanya terjadi sebanyak 68 kesepakatan. Jumlah tersebut turun dari periode yang sama tahun sebelumnya dengan jumlah kesepakatan mencapai 102 kesepakatan

Hal serupa juga terjadi di sisi nilai. Nilai kesepakatan investasi pada kuartal I/2020 merupakan yang terendah dalam 4 tahun terakhir. Bahkan, merosot tajam dibandingkan dengan tahun lalu dari US$1,576 miliar menjadi US$703 juta.

Menanggapi hal itu, Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Astindo) memperkirakan penurunan nilai dan volume investasi ke startup sektor kesehatan di kawasan Asia Pasifik tidak akan berdampak signifikan bagi Indonesia.

Ketua Umum Atsindo Handito Joewono mengatakan investasi ke sektor startup kesehatan di Indonesia relatif kecil dibandingkan dengan sektor lain seperti dagang elektronik (e-commerce) dan teknologi finansial (fintech).

"Sehingga, kalaupun terjadi penurunan investasi di dunia, dampaknya saya pikir tidak terasa di Indonesia," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (8/4/2020).

Sebaliknya, lanjut Handito, pendanaan ke startup kesehatan di Indonesia diprediksi meningkat drastis tahun ini. Pasalnya kebutuhan asupan teknologi untuk kesehatan sedang mengalami perkembangan pesat, terutama setelah mewabahnya virus corona.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmad Fauzan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper