Insinyur Eropa Ubah Alat Snorkeling Jadi Ventilator untuk Pasien Virus Corona

Syaiful Millah
Kamis, 2 April 2020 | 10:27 WIB
Ventilator buatan
Ventilator buatan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah perusahaan di Inggris mengubah alat menyelam, snorkeling seharga 25 euro menjadi ventilator pernapasan yang digunakan untuk para pasien positif virus corona baru atau COVID-19.

Perusahaan Protolab di Telford, Inggris mencetak bagian-bagian tiga dimensi untuk perusahaan Italia Isinnova, di mana para insinyurnya datang dengan solusi baru bagi yang kekurangan ventilator.

Mereka dihubungi oleh para dokter yang harus berjuang mengatasi minimnya jumlah ventilator selama masa pandemi COVID-10.

Mereka menyadari bahwa alat snorkeling Easybreath yang biasanya dijual di toko-toko Decathlon atau platform online senilai 25 euro, bisa diubah menjadi ventilator dengan menambahkan katup baru yang dibuat melalui pencetakan tiga dimensi.

Katup yang dinamakan Charlotte itu saat ini dibuat di markas besar Protolabs Eropa di Halesfield, Inggris dan dikirim ke Italia yang membutuhkan katup tersebut untuk penggunaan layanan medis.

Masker dan katup Charloote ini belum secara resmi disertifikasikan untuk penggunaan medis, tetapi dengan ketersediaan ventilator yang tidak memedai di Italia, para pasien sekarang bisa memiliki alternatif pengobatan lain.

Bjoern Klaas, Wakil Presiden dan Direktur Pelaksana Protolabs Erop mengatakan bahwa Charlotte di Italia sudah memiliki dampak yang sangat positif di tengah tantangan yang dihadapi para staf medis dan masyarakat luas.

“Saya sangat bangga dengan komitmen dan keahlian yang ditunjukkan semua orang dan saya merasa rendah hati bahwa dengan cara kita sendiri, kita dapat berkontribusi untuk menyelamatkan nyawa di seluruh dunia,” katanya seperti dikutip dari Metro, Kamis (2/4).

Protolab kini juga memproduksi puluhan ribu komponen untuk kit pengujian COVID-19 yang akan digunakan di seluruh rumah sakit di Inggris dan Eropa. Perusahaan membuat kaset plastik yang sampel darahnya akan siap diuji untuk virus corona.

Mengingat jumlah infeksi yang terus menyebar, sejumlah perusahaan di Eropa juga turut serta membantu penanganan medis. Ricoh 3D, perusahaan percetakan tiga dimensi lainnya juga telah menawarkan sumber dayanya untuk membuat ventilator bagi pasien.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper