Google, Apple, Facebook hingga Amazon Berjibaku Lawan Corona

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 6 Maret 2020 | 15:00 WIB
Seorang petugas polisi yang mengenakan masker pelindung berjalan melewati toko Apple yang tutup di Shanghai, China, pada 5 Februari 2020./ Qilai Shen - Bloomberg
Seorang petugas polisi yang mengenakan masker pelindung berjalan melewati toko Apple yang tutup di Shanghai, China, pada 5 Februari 2020./ Qilai Shen - Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG – Sejumlah perusahaan teknologi dunia berupaya membatasi aplikasi yang membahas mengenai virus corona atau Covid-19.

Para pengguna Google playstore dan App Store misalnya,  dipastikan akan kesulitan untuk mengunduh aplikasi yang berkaitan dengan corona.

Kedua perusahaan besar tersebut hanya memperboleh aplikasi tentang corona yang dikeluarkan oleh badan kesehatan atau lembaga pemerintah yang diakui.

Dilansir dari Digital Trend, penyebaran informasi yang salah dari aplikasi merupakan bagian dari wabah corona itu sendiri. Keduanya berusaha menjaga diri agar toko aplikasi mereka tetap bersih dari aplikasi-aplikasi penyebar informasi yang melenceng.

Untuk membuat sistem ini berjalan sempurna, Apple dan Google juga aktif mencari organisasi kesehatan dunia dan pusat pengendalian penyakit yang berbasis di Amerika Serikat, untuk mencari tahu aplikasi apa saja yang dikeluarkan oleh kedua lembaga tersebut.

Apple dan Google adalah satu di antara banyak perusahaan teknologi yang berusaha menjaga platform mereka, tidak hanya dari berita tidak akurat terkait dengan virus corona atau Covid-19, tetapi juga produk dan layanan yang berupaya memanfaatkan situasi kepanikan masyarakat tentang Covid-19 untuk tujuan finansial.

Tidak hanya Apple dan Google, sejumlah perusahaan teknologi seperti Facebook, Twitter dan Amazon juga menetapkan langkah tegas untuk memerangi informasi sesat seputar covid-19.

Bos Facebook Mark Zuckerberg mengatakan bahwa saat ini timnya fokus untuk memastikan semua orang dapat mengakses informasi yang kredibel dan akurat.

Salah satu dari sejumlah cara yang ditempuh adalah mengarahkan pengguna Facebook ke Organisasi Kesehatan Dunia atau otoritas kesehatan setempat untuk setiap pencarian terkait virus corona yang dilakukan di situsnya.

Zuckerberg juga  mengatakan bahwa Facebook telah menghapus klaim palsu dan teori konspirasi yang terkait dengan virus.

Sementara itu, Twitter, berupaya untuk meningkatkan dan memperkuat informasi kesehatan yang otoritatif.

Adapun Amazon mengatakan bahwa mereka telah menghapus lebih dari satu juta produk dengan informasi menyesatkan mengenai virus.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper