Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan-perusahaan operator seluler sudah siap untuk mengadu strategi, mulai dari membangun infrastruktur jaringan, hingga berinvestasi dalam mengimplementasikan roadmap teknologi mobile broadband untuk menyambut persaingan kualitas tahun ini.
GM External Corporate Communications Telkomsel Aldin Hasyim mengungkapkan perusahaan tahun ini akan agresif untuk melakukan percepatan penyebaran jaringan broadband.
Bahkan, perusahaan dengan jaringan yang telah menjangkau 95 persen populasi di seluruh Indonesia tersebut berencana menambah sekitar 23.000 unit base tranceiver station (BTS) 4G baru pada 2020.
"Sejumlah investasi dan inisiatif utama telah dibuat untuk mempercepat pertumbuhan bisnis dan layanan digital dalam membangun Indonesia digital," ujar Aldin kepada Bisnis, Sabtu (29/2/2020).
Perusahaan juga mempersiapkan serta melakukan pengembangan untuk produk-produk dan layanan digital seperti MAXstream, Dunia Games, LangitMusik, dan layanan uang elektronik LinkAja.
Sementara itu, Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan perusahaan bakal meningkatkan kualitas jaringan dari hulu ke hilir (end-to-end).
Hal tersebut, di antaranya dilakukan dengan terus memperluas dan meningkatkan kapasitas jaringan layanan data untuk layanan 4G dan 3G di berbagai wilayah di Indonesia, terutama di luar Pulau Jawa, termasuk dengan melakukan pembangunan jaringan fiber optik (fiberisasi).
"Kami percaya banyak peluang yang bisa dimanfaatkan untuk terus mampu mendorong perusahaan tetap tumbuh di tengah dinamika kompetisi industri yang terjadi," tutur Tri kepada Bisnis.
Ketatnya kompetisi juga diakui oleh Wakil Direktur Utama PT Hutchison 3 Indonesia Danny Buldansyah. "Di industri yang sangat kompetitif ini, kendala utama adalah kompetisi yang semakin ketat," ujarnya kepada.
Siap mengadu strategi, PT Hutchison 3 Indonesia pun berencana terus mengembangkan jaringan dan layanan ke daerah-daerah baru sembari tetap meningkatkan kualitas layanan di area yang sudah terjamah sebelumnya.
Semakin ketatnya kompetisi di industri telekomunikasi Tanah Air tampaknya juga menandai dimulainya babak baru dalam persaingan yang terjadi.
Seperti dikatakan oleh Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi belum lama ini, perusahaan operator seluler seharusnya telah selesai dengan urusan perang harga dan mulai masuk ke area perang kualitas.