Pengamat : BTS Tak Banyak Diperlukan di Kota Besar

Akbar Evandio
Kamis, 13 Februari 2020 | 01:49 WIB
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat telekomunikasi Nonot Harsono mengatakan bahwa ke depan penggunaan menara telekomunikasi (BTS) tidak banyak diperlukan di kota besar.

“Menara besar tidak banyak diperlukan ke depan, kecuali di daerah pedesaan,” ungkapnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (12/2020).

Menurutnya, di kota dengan tingkat padat penduduk tinggi, penggunaan BTS akan bergerak ke arah pole yang kecil. 

“Ke depan BTS cukup ditaruh di tiang-kecil, di tengah median jalan dan di atap-atap bangunan,” tuturnya.

Selain itu, sekarang ini operator memiliki cadangan listrik untuk setiap menara pemancarnya, yang diharapkan saat terjadinya bencana, mati listrik, dan keadaan darurat jaringan sinyal masih dapat diakses.

Dia berharap Perusahaan Listrik Negara ke depan juga meminimalisir turunnya arus daya listrik.

“Ya, artinya PLN juga tidak boleh mati lama.”

Menurut Nonot, saat ini operator menujal bts adalah untuk menaikkan buku pendapatan. Kemudian, operator perlu dana untuk membiayai bisnis digitalnya.

“Tren [menyewa menara] sebenarnya sudah lakukan sejak 5-6 tahun yang lalu,” ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper