GoPay dan LinkAja Punya Peluang Besar di Luar Pulau Jawa

Rahmad Fauzan
Jumat, 7 Februari 2020 | 17:01 WIB
Seorang pelanggan menggunakan Go-Pay untuk berbelanja buah di Pasar Modern Town Market, Kota Tangerang pada Kamis (4/4/2019)./Bisnis-Leo Dwi Jatmiko
Seorang pelanggan menggunakan Go-Pay untuk berbelanja buah di Pasar Modern Town Market, Kota Tangerang pada Kamis (4/4/2019)./Bisnis-Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Dua perusahaan digital payment GoPay dan LinkAja dinilai memiliki peluang besar dalam memperluas penetrasi serta melakukan literasi digital ke luar Pulau Jawa.

Head of Crowdfunding Working Group AFTech Edward Ismawan Chamdani mengatakan peluang bagi kedua perusahaan terletak di aspek edukasi dan akuisisi pedagang.

"Kedua layanan tersebut harus mampu mengajak pemerintah daerah untuk melibatkan pengusaha besar dan kecil setempat untuk memberikan dukungan dari sisi merchant acquisition," ujar Edward kepada Bisnis.com, Jumat (7/2/2020).

Sementara dari sisi pengguna, lanjut Edward, perusahaan pembayaran digital harus meluangkan waktu dan tenaga cukup banyak untuk mendekati berbagai komunitas di daerah.

Upaya tersebut perlu dilakukan agar penggunaan layanan digital payment di antara anggota komunitas bisa terjadi, sehingga frekuensi transaksi makin banyak dan menjadi kebiasaan.

"Kalau membandingkan dengan apa yang terjadi di China, digital payment sudah masuk sangat dalam sampai merchant kecil. Di daerah terpencil sekalipun [pedagang] sudah terbiasa dengan platform tersebut," ujar Edward.

Sebelumnya, Head of Corporate LinkAja Putri Dianita Ruswaldi mengatakan pola edukasi mengenai pemanfaatan uang elektronik perlu terus dikembangkan hingga pola pemilihan masyarakat terhadap jenis uang elektronik tidak hanya didasari oleh insentif promosi (jangka pendek), tetapi juga kegunaan dari uang elektronik, aspek keamanan, serta pengalaman konsumen.

Dia menjelaskan seluruh perusahaan pembayaran digital memiliki tugas memperluas jangkauan layanan uang elektronik ke seluruh wilayah Tanah Air dengan menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses perbankan (unbanked) untuk mencapai inklusi keuangan di Indonesia.

Berdasarkan Google Temasek e-Conomy SEA 2019, dari sekitar 180 populasi dewasa di Tanah Air, terdapat sebanyak 92 juta penduduk yang unbanked dan 47 juta underbanked.

Sebagai strategi, lanjut Putri, LinkAja bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan jaringan Himpunan Bank Negara (Himbara) untuk mendorong ekosistem transaksi keuangan nontunai dan inklusi keuangan yang holistik ke ratusan ribu titik akses keuangan di Indonesia.

Sementara itu, GoPay baru saja memperluas penetrasi layanannya ke dua provinsi di luar Pulau Jawa, yakni Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dalam rangka mengakselerasi proses inklusi keuangan di Indonesia.

Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani mengatakan layanan tersebut dihadirkan untuk keperluan pembayaran pajak terutama Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) melalui fitur GoBills yang tersedia di aplikasi Gojek.

"Inovasi ini bertujuan memudahkan masyarakat Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat dalam melakukan pembayaran pajak, serta membantu Pemerintah Provinsi setempat dalam memaksimalkan potensi penerimaan daerah dengan mewujudkan pengumpulan pajak yang aman, efektif, dan transparan," ujar Winny kepada Bisnis.com, Jumat (7/2/2020).

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper