Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) memprediksi perusahaan di sektor teknologi finansial (tekfin) akan terus bertumbuh jumlahnya di Indonesia pada 2020.
Bendahara Amvesindo Edward Ismawan Chamdani mengatakan positifnya tren perusahaan teknologi finansial (tekfin/fintech) tahun ini tidak lepas dari pengaruh besarnya nilai transaksi uang elektronik tahun lalu.
"Tahun ini, tren positif startup di industri fintech akan berlanjut," ujar Edward kepada Bisnis.com, Senin (3/2/2020).
Merujuk ke laporan East Ventures Digital Competitiveness Indeks (EV-DCI), pada 2019 nilai transaksi uang elektronik tumbuh 307,56% menjadi Rp47,2 triliun dan sepanjang 2014-2018 tumbuh lebih dari 1.300%.
Selain itu, perkembangan ekonomi digital di sektor tersebut terlihat pula dari pertumbuhan fintech yang sangat pesat.
Produk-produk fintech disebutkan semakin berkembang cepat, mulai dari transaksi pembayaran, peningkatan modal, manajemen investasi, penggalangan dana, asuransi digital, crowdfunding, hingga pemberian pinjaman.
Baca Juga AFSI Usul Ada GPN Khusus Syariah |
---|
Untuk fintech lending saja, hingga November 2019 tercatat sebanyak 144 fintech lending sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diperkirakan terus naik.
Secara akumulatif, pinjaman yang disalurkan melalui fintech lending hingga November 2019 telah mencapai Rp75,5 triliun. Total penyaluran pinjaman terbesar berada di Jakarta, yakni mencapai Rp23 triliun. Kemudian diikuti Jawa Barat senilai Rp20,2 triliun, lalu Jawa Timur sebesar Rp8,1 triliun.