Bisnis.com, JAKARTA - Tanggal 5 Desember 2019 Badan Tenaga Nuklir Nasional berulang tahun untuk yang Ke-61. Hingga saat ini Batan telah mengelola tiga reaktor nuklir di Indonesia.
Batan menyatakan akan terus berusaha membumikan teknologi nuklir yang menyejahterakan rakyat di Indonesia.
"Cita-cita pendiri Batan saat itu adalah mengembangkan industri nuklir berbasis pada energi nuklir, radioisotop dan radiofarmaka. Dari situ perjalanan terus berkembang. Iptek nuklir sudah diaplikasikan ke berbagai bidang yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan," ujar Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan dalam sambutannya di acara Internalisasi Renstra Batan, di Kawasan Puspitek Serpong, Banten, Selasa (10/12/2019).
Sejak resmi berdiri pada 5 Desember 1958, Batan sudah berhasil mencetak banyak prestasi dalam bidang teknologi nuklir
Tidak hanya itu dalam 61 tahun perjalanannya, Batan sudah membangun tiga reaktor nuklir yang digunakan untuk penelitian dan pengembangan produk seperti untuk menciptakan varietas tanaman baru.
Tiga reaktor nuklir itu yaitu reaktor Triga 2000 di Bandung, Jawa Barat, reaktor Kartini di Yogyakarta, dan reaktor serbaguna GA Siwabessy di Serpong, Banten.
Perkembangan teknologi nuklir Batan juga membuatnya bisa membangun iradiator gamma Merah Putih di Serpong yang dapat membantu industri dan komunitas bisnis mempertahankan kualitas dan meningkatkan keamanan serta mutu produk.
"Kita menghasilkan Rp3,5 miliar untuk 2019 dan ini akan terus berkembang karena pelanggannya menunjukkan tren naik dari hari ke hari," ujar Anhar merujuk pada penggunaan iradiator gamma.
Ke depan, Batan berencana meningkatkan kinerja untuk membantu usaha pemerintah mengurangi impor dalam lima tahun ke depan dan mendorong penggunaan produk dalam negeri.
Dalam kesempatan itu juga Batan menandatangani beberapa perjanjian kerja sama di antaranya dengan Institut Teknologi Bandung, Kimia Farma dan Badan Siber dan Sandi Negara.