Bisnis Operator Seluler: Adu Strategi Gaet Pelanggan Makin Sengit

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 5 November 2019 | 09:20 WIB
Pengunjung berada di gerai ponsel pintar di sebuah pusat perbelanjaan, di Jakarta, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung berada di gerai ponsel pintar di sebuah pusat perbelanjaan, di Jakarta, Rabu (20/6/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Operator seluler mencatatkan pertumbuhan jumlah pelanggan yang positif pada kuartal III/2019 dibandingkan dengan kuartal II/2019, didorong oleh strategi komersial dan produk yang dikeluarkan.

General Manager External Corporate Communications PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Aldin Hasyim mengatakan pada kuartal III/2019 jumlah pelanggan perseroan mencapai 170,9 juta pelanggan, naik 3 juta pelanggan dibandingkan dengan kuartal II/2019. Jumlah pelanggan tersebut, telah melampui target pelanggan pada 2019.

Aldin mengatakan pertumbuhan jumlah pelanggan didorong oleh sejumlah produk dan layanan yang diberikan perseroan.

Diketahui belum lama Telkomsel mengeluarkan By.U, sebuah layanan seluler  prabayar digital yang menawarkan fleksibilitas dengan kebebasan kustomisasi oleh pelanggan dan harga layanan yang lebih murah. Salah satu paket By.U menawarkan kuota data sebesar 10 GB seharga Rp50.000 dengan waktu pemakaian selama 30 hari.

 “Penambahan jumlah pelanggan tersebut merupakan hasil dari konsistensi kami dalam menjaga dan menghadirkan produk dan layanan yang berkualitas,” kata Aldin kepada Bisnis.com, Senin (4/11/2019).

Tidak hanya itu, pertumbuhan jumlah pelanggan juga didorong oleh upaya Telkomsel dalam menjaga kualitas dan menggenjot cakupan jaringan terutama jaringan 4G Telkomsel yang saat ini telah menjangkau 95% populasi di Indonesia.

“Tahun ini kami melanjutkan akselerasi pengembangan jaringan dengan penyebaran BTS 4G yang lebih agresif untuk mendukung trafik pada bisnis digital yang tumbuh sebesar 27,9% secara tahunan,” kata Aldin.

Pertumbuhan jumlah pelanggan juga dicatatkan oleh PT Indosat Tbk pada 9 bulan pertama 2019. Menurut laporan Ooredoo Group yang diterima Bisnis.com, jumlah pelanggan Indosat Ooredoo bertambah 2 juta pelanggan pada kuartal III/2019 dibandingkan dengan kuartal II/2019. Jumlah pelanggan Indosat naik dari 56,7 juta menjadi sekitar 58,7 juta pelanggan pada kuartal III/2019.

Pertumbuhan jumlah pelanggan didorong oleh sejumlah strategi pemasaran dan komersial Indosat Ooredoo yang berjalan mulus, sehingga dapat menarik pelanggan makin banyak dalam jangka panjang.

Tidak hanya itu, Ooredoo Group juga menyatakan bahwa pertumbuhan pelanggan Ooredoo di Indonesia, memberi kontribusi besar terhadap jumlah pelanggan Ooredoo Group yang mencapai 116 juta pelanggan.  

Sementara itu, Deputy CEO PT Smartfren Telecom Tbk. Djoko Tata Ibrahim mengatakan bahwa pada 9 bulan pertama 2019 jumlah pelanggan perseroan tumbuh agresif sekitar 5 juta pelanggan dalam rentan waktu 3 bulan.

Pelanggan Smartfren pada kuartal II/2019 berjumlah 17 juta, angka tersebut meningkan menjadi 22 juta pelanggan pada kuartal III/2019.

Djoko mengatakan pertumbuhan pelanggan didorong oleh produk LTE perseroan yang makin luas, kecepatan layanan internet yang diberikan dan harga murah.

“Paket Unlimited kami tidak ada yang menandingi. Promosi kami ke milienial karena itu ceruk pasar besar dan sesuai harganya. Akhir tahun sampai 25 juta ke atas, kalau bisa 27 juta,” kata Djoko.

Adapun, Wakil Direktur Utama PT Hutchison 3 Indonesia Danny Buldansyah mengatakan pada kuartal III/2019  jumlah pelanggan 3 Indonesia stagnan dibandingkan dengan kuartal II/2019. Jumlah pelanggan 3 Indonesia masih bertahan di angka 38 juta.

Dia menuturkan kondisi stagnan disebabkan oleh pelanggan di perseroan yang masih gemar keluar masuk untuk mencari harga layanan termurah, terlebih kompetisi saat ini makin ketat.

 “Beberapa waktu lalu salah satu kompetitor kami sangat agresif di data, kebanyakan pelanggan kami ke sana,” kata Danny.

Danny menuturkan meskipun jumlah pelanggan 3 Indonesia banyak yang keluar--masuk, namun untuk pelanggan yang masih bertahan merupakan pelanggan yang produktif sehingga pendapatan perseroan per pelanggan atau ARPU mengalami kenaikan. Sayangnya, Danny tidak menyebutkan nilai pertumbuhan tersebut.

Ketatnya persaingan industri telekomunikasi saat ini juga dirasakan oleh PT XL Axiata Tbk.  Head of External Communications PT XL Axiata Henry Wijayanto mengatakan  persaingan di industri telekomunikasi yang makin panas memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap berkurangnya jumlah pelanggan di perseroan. 

Di samping itu, tuturnya, penurunan juga disebabkan oleh sejumlah pelanggan yang telah melewati masa aktif penggunaan kartu dan tidak banyak memberikan kontribusi untuk mendukung pencapaian pendapatan sehingga XL Axiata melakukan penonaktifan kartu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 

Pada kuartal III/2019, jumlah pelanggan XL Axiata tergerus 1,1 juta pelanggan dibandingkan dengan kuartal II/2019 menjadi 55,5 juta pelanggan.

“Persaingan di Industri makin ketat sehingga berdampak pada berkurangnya jumlah pelanggan,” kata Henry. 

Henry mengatakan saat ini perseroan tetap fokus agar pelanggan makin produktif dalam menggunakan layanan XL. Hal ini terlihat dari pendapatan dan ARPU yang masih bisa tumbuh positif.  

ARPU XL Axiata pada 9 bulan pertama 2019 sebesar Rp3.4000, naik 10% dibandingnkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Group Head Jabodetabek Region XL Axiata Francky Rinaldo Pakpahan menambahkan perseroan akan berfokus dalam meningkatkan kenyamanan pelanggan dan menekan angka churn rate di sisa tahun, melalui penambahan fitur-fitur di aplikasi AXISnet.

Dia mengatakan fitur-fitur baru baru yang dikeluarkan bertujuan untuk mengenal pelanggan lebih dekat. Sehingga ketika XL telah mengetahui profil pelanggan, diharapkan dapat memberikan layanan sesuai dengan kemauan pelanggan. 

“AXISnet  ini salah satu cara untuk menekan churn. Semoga dengan lebih mengenal pelanggan melalui aplikasi ini, kami jadi tahu profil mereka sehingga XL dan Axis bisa memberikan sesuatu sehingga mereka lebih loyal,” kata Francky. 

XL Axiata baru saja menambah fitur baru di layanan AXISnet, seperti fitur kunci pulsa, yang dapat mengunci agar pulsa tidak tersedot saat kuota Internet habis. 

AXISnet juga dilengkapi dengan  fitur Special Offer Customized Product, yang dapat mengindentifikasi karakter pelanggan dalam menggunakan layanan AXIS. Fitur ini akan memberikan penawaran paket AXIS dengan harga atau promo spesial sesuai kebutuhan pelanggan. 

Salah satu paket yang ditawarkan adalah paket kuota sebesar 80 GB dengan harga murah yaitu Rp94.500. Artinya harga rata-rata kuota per GB di paket tersebut sekitar Rp1.200. Paket ini untuk pemakaian 30 hari. 

Mengenai paket murah tersebut, Francky mengatakan bahwa paket murah merupakan salah satu cara dalam merangkul pelanggan yang ingin pindah. XL Axiata memiliki mesin cerdas yang dapat membaca perilaku dan keaktifan pelanggan, termasuk peluang pelanggan tersebut untuk churn.

Dia berharap dengan harga murah yang ditawarkan, pelanggan yang awalnya ingin churn, membatalkan niatnya. 

“Mesin itu bisa membaca, kemungkinan orang ini besok churn karena tidak aktif menggunakan data. Makanya kami kasih stimulus,” kata Francky. 

Francky menampik bahwa kuota murah kontradiktif dengan strategi perusahaan yang ingin meningkatkan harga layanan atau up selling. Sebab, penawaran kuota murah hanya diberikan kepada pelanggan tertentu.    

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper