Twitter Larang Iklan Politik

Newswire
Kamis, 31 Oktober 2019 | 09:16 WIB
Logo cetak 3D untuk Twitter terlihat dalam ilustrasi gambar yang dibuat di Zenica, Bosnia dan Herzegovina pada 26 Januari 2016./Reuters
Logo cetak 3D untuk Twitter terlihat dalam ilustrasi gambar yang dibuat di Zenica, Bosnia dan Herzegovina pada 26 Januari 2016./Reuters
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA  - Twitter Inc memutuskan melarang iklan politik di platform mikroblog tersebut mulai November dan berlaku secara global.

"Kami memutuskan untuk menghentikan semua iklan politik di Twitter secara global," kata CEO Twitter Jack Dorsey dalam sebuah cuitan, yang kini sudah dihapus, dikutip dari Reuters, Kamis (31/10.2019).

Dorsey beralasan pesan politik sewajarnya diperoleh, bukan dibeli.

Twitter belum berkomentar mengenai kabar iklan politik ini.

Dorsey menilai iklan berbayar terkesan memaksakan "pesan politik ke orang-orang" yang dapat berakibat pada "risiko penting terhadap politik, yaitu dapat digunakan untuk mempengaruhi pemungutan suara dan akan berakibat pada kehidupan jutaan orang".

Twitter menilai iklan politik akan berseberangan dengan usaha mereka untuk memerangi informasi yang menyesatkan.

"Jika seseorang membayar kami untuk menargetkan dan memaksa orang untuk melihat iklan politik mereka, artinya, mereka bisa mengatakan apa pun yang mereka mau".

Kebijakan yang diambil Twitter bertolak belakang dengan Facebook yang justru tidak ingin menghalangi iklan politik di jejaring sosial tersebut.


 

 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper