Bisnis.com, JAKARTA - Di era digital koperasi harus segera bertransformasi, khususnya transformasi digital untuk tetap survive. Transformasi yang dilakukan koperasi bukan hanya berinovasi dengan mengaplikasikan software terbaru, tetapi harus melakukan perubahan model bisnis, manajemen, dan pelayanan.
Chief Executive Officer Multi Inti Digital Bisnis (MDB) Subhan Novianda mengatakan, untuk melakukan transformasi digital, ada tiga tantangan yang harus dihadapi koperasi yaitu penguasaan teknologi, menyiapkan proses yang benar dan menyiapkan sumber daya manusia yang benar.
“Selain itu, harus dibenahi mengubah mindset atau pola pikir masyarakat terhadap koperasi dan bagaimana model bisnis koperasi itu dilakukan. Dalam hal penggunaan teknologi, pada industri 4.0, poin intinya adalah menggabungkan dunia cyber dan dunia physical,” ujar Subhan, Selasa (15/10/2019)
Tujuannya bukan membuat robot yang menggantikan manusia, tetapi membuat teknologi yang membantu manusia. Jadi, dalam industri 4.0 konsep utamanya adalah membangun information society. Teknologi melebur ke dalam kehidupan sehari-hari manusia. Pelaku utamanya bukan teknologi, tetapi manusia.
Subhan menambahkan, proses atau model bisnis koperasi di era digital, bentuk koperasi badan hukum bukan koperasi namun dengan model bisnis berjiwa koperasi, yakni gotong royong dan kebersamaan, akan terus berkembang. Salah satu contoh yang kini sudah mulai muncul adalah para anak muda yang berjiwa sosial dan mempunyai keinginan bersosialisasi. Mereka berkolaborasi dan bersepakat membuat startup.
Hal ini mencerminkan adanya usaha dari para generasi milenial untuk membangun startup baik dalam bentuk koperasi, perseroan terbatas (PT), ataupun yang lain dengan berjiwa koperasi, yaitu gotong royong dan kebersamaan.
Apa yang dilakukan para anak muda ini bisa merupakan titik masuk untuk mengubah mindset masyarakat tentang koperasi. Jadi, koperasi di masa depan tidak hanya koperasi simpan pinjam atau koperasi multiguna, namun diharapkan kelak akan muncul koperasi dalam berbagai bentuk dan jenis dengan bergabungnya kreatifitas para startup ini.
Salah satu proses atau model bisnis koperasi, yaitu koperasi dengan core business di bidang pembiayaan, yang kini sudah mulai digarap para startup antara lain bahwa koperasi simpan pinjam harus setara dengan digital banking. Layanan unggulan dari model ini adalah outcome yang
diberikan kepada anggota koperasi dalam bentuk digital, di mana anggota koperasi akan diberikan kemudahan, seperti cek saldo, melakukan pembayaran/pinjaman, dan lain sebagainya, cukup dengan menggunakan aplikasi saja dan tidak perlu mendatangi kantor koperasi.
Model bisnis lain yang layak dilirik koperasi untuk bertransformasi adalah omni channel. Omni channel adalah model bisnis lintas channel yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan pelanggan. Dalam model bisnis omni channel, pelanggan dapat melakukan pembelian barang secara online sekaligus secara offline.
Dalam model bisnis ini, koperasi bisa bertindak sebagai market place yang menggabungkan layanan penjualan secara online dan dunia retail secara offline. Amazon dan Alibaba adalah market place yang sudah menerapkan model bisnis omni channel dan diprediksi model bisnis seluruh market place dunia akan bertransformasi kea rah omni channel.
Koperasi tentu bisa bertransformasi ke model bisnis omni channel, dengan menggabungkan teknologi dan konsep koperasi. Koperasi bisa bertindak sebagai pusat layanan berbagai komoditi yang memanjakan anggotanya sebagai manusia, bukan sekedar nomor koperasi dan nominal iuran bulanan
Menurut Subhan, beberapa koperasi di Indonesia, terutama yang didanai perusahaan swasta sudah mulai bertransformasi.
“Koperasi akan menjadi alternatif untuk masyarakat dalam berbelanja. Misalnya, jika masyarakat akan membeli barang atau makanan, apakah dia ke toko koperasi atau ke toko biasa. Ini akan saling berkompetisi,” kata Subhan.
Multi Inti Sarana Group (MIS Group) melalui sub holding bisnisnya Multi Inti Digital Bisnis (MDB) saat ini sedang merancang model bisnis omni channel. Toko yang akan dijadikan pilot project akan didirikan di Jakarta pertengahan 2020. Toko ini hanya sebagai uji coba, tepatnya prototype. Untuk sementara, MDB akan menggandeng beberapa koperasi karyawan perusahaan swasta di Jakarta. Kedepannya, diharapkan koperasi-koperasi lain di Indonesia bisa bergabung dan mempromosikan barang di omni channel bentukan MIS Group.