Pasalnya, menurut Heru, Presiden Jokowi sudah menyampaikan bahwa komposisi Kabinet Kerja Jilid II nanti terdiri dari 45 persen dari unsur partai politik, dan 55 persen dari kalangan profesional dengan total jumlah menteri 34 orang seperti Kabinet Kerja Jilid I hari ini
Arief Yahya merupakan Direktur Utama PT Telkom periode 2012-2014. Sementara, Alex J Sinaga adalah Direktur Utama PT Telkom periode 2014-2019 dan kini, Telkom digawangi oleh Ririek Adriansyah.
"Salah satu yang harus dipertimbangkan oleh Pak Jokowi dalam penyusunan Kabinet Kerja II adalah urusan ekonomi digital. Dalam berbagai kesempatan kampanye, beliau sering angkat isu ini dan Indonesia memang seksi secara pasar untuk ekonomi digital," tuturnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Dia berpandangan salah satu yang harus menjadi perhatian pemerintah di dalam pengembangan ekonomi digital adalah masalah infrastruktur.
Berdasarkan data International Telecommunication Union (ITU), posisi ICT Indonesia di wilayah Asia Tenggara berada pada urutan ke-7 pada tahun 2017.
Menurutnya, Indonesia masih cukup tertinggal soal ketersediaan infrastruktur digital, kendati cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
"Untuk Kabinet Kerja II dibutuhkan sosok yang mampu mengakselerasi infrastruktur digital di posisi menkominfo jika jabatan itu masih ada," katanya.
Heru memprediksi Alex J Sinaga dan Arief Yahya masuk ke Kabinet Kerja Jilid II karena keduanya dinilai telah berhasil menjadi pemimpin Telkom yang bisa membangun ekosistem Device, Network, Application (DNA) jika dibandingkan operator lainnya.
"Visi Arief Yahya yang direalisasikan Alex dengan menjadikan Indonesia sebagai digital hub melalui konsorsium kabel laut yang menyambungkan Asia Tenggara dengan Eropa dan Amerika Serikat itu kan bagus sekali. Jadi, tidak salah kalau keduanya layak dipertimbangkan sebagai Menkominfo," ujar Heru.
Heru menambahkan, nama lain yang dinilai layak dipertimbangkan untuk posisi menkominfo adalah Gatot S. Dewa Broto yang kini menduduki posisi sesmenpora.
"Mas Gatot ini juga cocok karena paham regulasi dan kuat di government public relations. Tiga orang ini saya rasa profesional dan layak untuk dipertimbangkan membuat Indonesia menjadi kekuatan digital di Asia," tuturnya.